"Yang Pak Prabowo maksudkan bahwa kesalahan tersebut terjadi sejak zaman Orba, jadi Pak Prabowo menyampaikan apa yang biasa disebut otokritik," kata Ketua DPP Bidang Advokasi dan Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Jumat (8/2/2018).
Habiburokhman yang juga juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno ini menilai Prabowo tak bermaskud menyalahkan orang per orang. "Yang salah adalah sistemnya," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Prabowo soal pembangunan sejak Orba menuju keliru itu telah mendapat tentangan dari Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief. Dia menilai pembangunan era Presiden SBY sudah sesuai jalur, tidak salah arah. Habiburokhman sepakat dalam hal ini.
"Andi Arief juga ada benarnya, bahwa dibandingkan era lain, era kepemimpinan SBY memang lebih baik. Setidaknya di era itu demokrasi benar-benar tegak dan tidak ada kriminalisasi lawan politik." kata dia.
Sebelumnya, Andi Arief mengoreksi pernyataan Prabowo. "Indonesia 2004 sampai 2014 ekonomi tumbuh dan demokrasi berjalan dengan baik. Semua on the track zaman SBY, saya mengoreksi pendapat Pak Prabowo yang bilang Indonesia salah jalan, yang salah jalan itu Orba dan Indonesia 2014 hingga saat ini," cuit Andi di Twitter, yang dibagikannya kepada wartawan, Kamis (7/2/2019).
Adapun pernyataan Prabowo yang dimaksud Andi disampaikan dalam HUT ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di hall Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2). Dalam orasi itu, Prabowo mengatakan sejak belasan tahun lalu dan saat di dalam Orba, dia melihat arah pembangunan ekonomi Indonesia menuju keliru.
"Jadi Saudara sekalian, dari awal, dari sekian belas tahun, dari saya masih di dalam Orde Baru, saya sudah lihat arah pembangunan ekonomi Indonesia arahnya menuju keliru," kata Prabowo.
Simak Juga 'Bakal Hapus Impor BBM, Prabowo-Sandi Siapkan Bioenergi':
(dnu/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini