"Beberapa hari lalu, pukul 12 malam, saya ditelepon warga. Ternyata warga mengabarkan ada buaya di samping rumah yang sedang memangsa anjing. Panjang buaya besar itu sekitar 4,5 meter," kata Camat Pulau Hanaut, Eddy Mashami, sebagaimana dilansir dari Antara, Kamis (7/2/2019).
Menurut Eddy, beberapa jam setelah kejadian itu, teror buaya terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut, yang lokasinya berseberangan sungai dengan Kecamatan Teluk Sampit. Buaya nyaris masuk ke rumah warga di Desa Hanaut, tapi gagal dan hanya merusak jaring yang dipasang di depan rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaringnya rusak dan sebagian dimakan buaya. Kalau mampu merusak jaring tali sebesar jari, tentu dapat dipastikan ukuran buaya itu sangat besar. Panjangnya diperkirakan sekitar 4 meter," tambah Eddy.
Meningkatnya teror buaya biasanya terjadi saat musim kawin seperti saat ini. Buaya membutuhkan makanan lebih banyak, sehingga masuk ke perairan sekitar permukiman warga dan mengincar peliharaan warga, seperti ayam, bebek, dan kambing.
Ada sekitar 100 rumah warga yang letaknya di bantaran sungai sehingga rawan teror buaya. Saat ini teror buaya dilaporkan terjadi di sejumlah desa, di antaranya Desa Hanaut, Bapinang Hulu, Penyaguan, dan Bamadu.
Masyarakat makin sering melihat kemunculan buaya di sekitar permukiman mereka, yang memang tidak terlalu jauh dari Pulau Lepeh. Diperkirakan pulau itu merupakan habitat buaya. (rvk/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini