"Saya tahu betul ketatnya persaingan di sana (dapil). Dan terutama setelah saya dan tim pemenangan saya turun ke bawah, ke dapil saya, terutama di Bogor timur dan Bogor utara, banyak sekali calon pemilih Partai Demokrat yang lebih memilih 01," ujar Yopis saat jumpa pers di Cafe 89, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Kamis (7/2/2019).
Yopis menegaskan dukungannya ini diberikan tanpa tekanan. Dia hanya ingin menyelamatkan suara bagi dirinya dan Partai Demokrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pemilih calon Demokrat (yang memilih) 02 itu sudah ada. Tapi pemilih atau simpatisan Partai Demokrat yang lebih condong memilih ke Jokowi, inilah yang saya coba ambil. Kenapa? Karena kalau tidak, suara ini akan lari ke partai lain sehingga yang memilih Jokowi-Ma'ruf Amin harus saya tampung. Untuk kepentingan Partai Demokrat juga di 2024 untuk Mas AHY," tuturnya.
Yopis mengaku belum berkoordinasi terkait dukungannya kepada Jokowi ke Partai Demokrat, lantaran sikapnya ini dilakukan secara spontan. Namun dia menegaskan siap menjelaskan dan bersedia mendapatkan sanksi dari partai.
"Saya tidak koordinasi dengan DPP dan DPD, maka itu saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Yopis.
"Kalau ini kemudian akan menjadi hal yang dinyatakan salah, saya siap mendapatkan sanksi dan saya sudah tahu risikonya, apa pun sanksinya. Tapi satu sebagai catatan, bahwa saya niat baik dan tulus untuk meraup suara Demokrat yang notabene memilih paslon 01," imbuhnya.
Yopis juga mengaku siap memenangkan Jokowi-Ma'ruf dan Partai Demokrat pada Pemilu 2019. "Saya konsisten memenangkan partai saya Demokrat dalam meraup suara dan juga memenangkan, memilih, Jokowi-Ma'ruf Amin calon presiden 2019-2024," ujar Yopis.
Dalam kesempatan itu, Yopis juga menjelaskan mengenai video dukungannya ke Jokowi-Ma'ruf yang sempat viral. Dia mengaku video tersebut pada dasarnya dibuat untuk konsumsi internal dan pemilihnya di Kabupaten Bogor.
"Bahwa kalau dalam video itu ada narasi-narasi yang mungkin bisa mengecilkan Partai Demokrat, saya mohon maaf, karena itu hanya saya buat secara spontan, dan saya tujukan kepada seluruh konstituen saya di Kabupaten Bogor. Kenapa viral? Saya tidak tahu ini menjadi viral, saya juga tidak berpikir sampai ke situ," ungkapnya. (mae/elz)