Hasil analisis BMKG, gempa ini memiliki kekuatan Magnitudo 5,6 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 5,7. Episenter gempa terletak pada koordinat 1,58 Lintang Utara dan 126,43 Bujur Timur. Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 128 km arah barat laut dari Kota Jailolo, Halmahera Barat, pada kedalaman 39 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Utara ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique naik (oblique thrust fault)," jelas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya, Kamis (7/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi menimbulkan tsunami," ujar Rahmat.
Hingga pukul 11.32 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini