Jokowi menyinggung soal propaganda Rusia saat pidato deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Sabtu (2/2). Dia mengatakan persoalan terkait banyaknya hoax dan fitnah karena adanya upaya adu domba ala asing. Dia menyebut hal itu dilakukan oleh tim sukses yang menurutnya menyiapkan propaganda ala Rusia. Meski demikian, dia tak menyebut secara gamblang tim sukses yang dimaksud.
"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Geger Jokowi Lempar Isu Propaganda Rusia |
Pernyataan Jokowi ini kemudian ditanggapi oleh Rusia lewat kedutaan besarnya di Indonesia. Rusia menepis istilah 'propaganda Rusia'. Rusia menegaskan tidak ikut campur dalam Pilpres AS hingga Indonesia.
"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan 'propaganda Rusia' oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut," tulis Kedubes Rusia di Twitter, Senin (4/2/2019).
Baca juga: Rusia Tepis Jokowi Soal 'Propaganda Rusia' |
Jokowi lalu menjelaskan apa yang ia maksud dengan 'propaganda Rusia'. Dia menegaskan istilah itu hanya terminologi dari artikel yang dia baca.
"Ini kita tidak bicara mengenai negara, bukan negara Rusia, tapi terminologi dari artikel di Rand Corporation," kata Jokowi saat ditemui di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).
Partner Jokowi di pemerintahan saat ini, Wapres Jusuf Kalla (JK), ikut menjelaskan soal 'propaganda Rusia' tersebut. Menggunakan makanan sebagai perbandingan, dia menyebut 'Rusia' yang dimaksud bukanlah negara.
"Maknanya bukan katakanlah 'oh makanan Makassar', tidak berarti makanannya, bukan Makassar-nya. Ini yang dimaksud propaganda. Jadi misal bika ambon, bukan Ambon-nya, tapi bikanya itu. Jadi yang dimaksud propaganda Rusia itu jenisnya, bukan Rusia," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).
"Bahwa propaganda macam itu sejenis apa yang mungkin... Rusia kan pernah jadi negara sosialis berat, komunislah. Jadi cara berkampanye meyakinkan orang gini-gini caranya, jadi bukan menyinggung Rusia sebagai negara, tetapi sebagai kata jenis," jelasnya. (rna/imk)