Fadli: Prabowo Pakai Konsultan Rob Allyn 2009, Sekarang Tak Lagi

Fadli: Prabowo Pakai Konsultan Rob Allyn 2009, Sekarang Tak Lagi

Lisye Rahayu - detikNews
Rabu, 06 Feb 2019 16:27 WIB
Foto: Fadli Zon (Tsarina/detikcom)
Jakarta - Waketum Gerindra Fadli Zon mengakui pada Pilpres 2009 Prabowo Subianto menggunakan konsultan asing. Konsultan asing itu yakni Rob Allyn.

"Nah kalau tahun 2009 itu ada konsultan. Konsultan itu namanya Rob Allyn," ujar Fadli di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2019).


Bahkan, kata Fadli, jasa konsultan asing itu juga digunakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang saat itu maju sebagai capres bersama Prabowo. Fadli mengatakan, Rob Allyn, bahkan mengajarkan Mega untuk berbicara di depan publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rob Allyn itu juga yang ngajarkan Bu Mega untuk ngomong. Jangan salah waktu itu Mega-Prabowo. Waktu itu Rob Allyn itu berapa kali melatih Bu Mega. Saya kan sekretaris tim pemenangannya. Hasto itu anak buah saya dulu," tuturnya.

Terlibatnya konsultan asing di Pilpres 2009 itu sebelumnya diungkap oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menyebut saat itu dia menjadi saksi Prabowo menggunakan jasa konsultan politik asing.

Tak hanya Hasto, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin juga menuding hal yang sama. Bahkan jasa Rob Allyn disebut digunakan juga pada Pilpres 2014.

Nama Rob Allyn memang sudah disebut-sebut sejak Pilpres 2014. Warga Amerika Serikat (AS) itu dikabarkan merupakan konsultan politik Prabowo-Hatta Rajasa melawan Jokowi-Jusuf Kalla.

Kendati demikian, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu menegaskan pada Pilpres pasca 2009, Prabowo tak lagi menggunakan jasa konsultan asing. Alasannya, pihaknya tak lagi mampu membayar jasa konsultan asing.

"Tidak ada sama sekali apa, konsultan asing yang kita pakai. Bukan karena kita nggak mau tapi kita nggak bisa bayar," kata Fadli.


Fadli juga menjelaskan bahwa warga negara asing yang hadir saat debat perdana adalah tamu dari kedutaan. Atau mungkin adik iparnya yang seorang bule.

"Iya itu kan tamu aja. Mungkin tamu kedutaan ya. Nggak ada. Kalau ada yang tampangnya kayak orang asing, adik ipar saya tampangnya bule. Emang orang bule. Tapi jadi warga negara Indonesia," pungkasnya. (mae/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads