Keluarga menduga, pelaku tidak sendiri melakukan penganiayaan terhadap Aldama Putra. Keluarga jugakecewa pihak kampus seolah menutup kasus itu dan membiarkan kekerasan terjadi di dalam wilayah kampus.
"Kami meminta agar polisi terus mengusut kasus ini, kami yakin pelaku tidak sendiri. Kami jelas kecewa dengna pihak kampus yang seolah menutup kasus ini," kata ayah korban, Pelda Daniel Pongkala di rumah duka, Selasa (5/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penganiayaan diketahui orang tua setelah melihat kondisi jenazah korban di rumah sakit. Terdapat luka lebam di kepala, lengan, dada dan perut.
"Saya lihat langsung kondisi jasad anak saya itu. Makanya saya tidak percaya kalau anak saya jatuh dari WC karena luka lebamnya banyak sekali. Saya lalu melapor ke polisi dan akhirnya anak saya diautopsi, barulah terungkap," lanjutnya.
![]() |
Aldama Putra masuk menjadi taruna ATKP Makassar pada Juli 2018 dengan jurusan Lalulintas Udara (LLU).
"Tidak ada firasat sama sekali. Terakhir, saya sendiri yang mengantar dia ke ATKP. Dia sempat hormat dan memeluk saya sebelum berpisah," kenangnya.
Dalam kasus ini, polsii menetapkan satu orang tersangka yakni Muh Rusdi (21) yang merupakan senior korban. Korban dianiaya hanya karena tidak mengenakan helm saat masuk ke dalam areal kampus pada Minggu (3/2). (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini