Fadli Zon Minta Maaf ke Kedubes Rusia karena Jokowi, TKN: Lebay

Fadli Zon Minta Maaf ke Kedubes Rusia karena Jokowi, TKN: Lebay

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 05 Feb 2019 17:57 WIB
Foto: Raja Juli Antoni (Sams-detik)
Jakarta - Fadli Zon meminta maaf kepada Rusia atas pernyataan capres petahana Joko Widodo soal propaganda hoax. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut Waketum Gerindra itu berlebihan alias lebay.

"Fadli Zon lebay, ngapain minta maaf segala," kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni kepada wartawan, Selasa (5/2/2019).

Permintaan maaf Fadli Zon disampaikan saat membalas tweet Kedubes Rusia di Indonesia, buntut dari pernyataan Jokowi. Saat berkampanye beberapa waktu lalu, Jokowi menyatakan ada tim sukses yang menggunakan propaganda semburan hoax ala Rusia. Pernyataan tersebut menuai kontroversi, hingga membuat Kedubes Rusia merespons dengan menyatakan tidak ikut campur dalam pemilu Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Respons itu yang ditanggapi oleh Fadli Zon. Wakil Ketua DPR itu meminta maaf atas pernyataan Jokowi yang disebutnya grusa grusu.


Raja Juli Antoni tak terima sang capres disebut grusa grusu. Pria yang akrab disapa Toni ini lalu menyinggung kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno grusa grusu saat menghadapi kasus Ratna Sarumpaet yang ternyata adalah kebohongan alias hoax.

"Yang grasa-grusu itu Pak Prabowo. Belum apa-apa sudah umumkan Ratna Sarumpaet dianiaya," kata Toni.

Sekjen PSI ini menilai Fadli Zon memanfaatkan momen lewat cuitan Kedubes Rusia untuk menjatuhkan pihak Jokowi-Ma'ruf. Toni juga menuding Fadli berusaha mengalihkan substansi pernyataan Jokowi agar tidak terbongkar strateginya.

"Pak Jokowi tidak menuduh siapa-siapa. Nggak tahu kalau Fadli merasa punya konsultan asing. Fadli hanya manfaatkan momen saja. Malah memperkeruh suasana dan menghilangkan substansi kritik Pak Jokowi," tegasnya.

Sebelumnya Fadli Zon meminta maaf kepada Rusia atas pernyataan Jokowi. Ia me-reply cuitan kedubes Rusia di Twitter terkait isu ini.

"Mhn maaf atas pernyataan presiden @jokowi yg grasa grusu," tulis Fadli lewat akun Twitter-nya @fadlizon seperti dilihat detikcom, Selasa (5/2).


Seperti diketahui, Rusia lewat kedutaan besarnya di Indonesia angkat bicara usai isu propaganda hoax ala Rusia ramai dibicarakan. Rusia menegaskan tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia, yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," demikian keterangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia lewat akun Twitter resmi, Senin (4/1).

Lewat Twitter, Kedubes Rusia juga berkomentar soal istilah 'propaganda Rusia'. Rusia menegaskan 'propaganda Rusia' adalah rekayasa dan tidak berdasarkan realitas.

"Istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tegas Kedubes Rusia. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads