detikcom memantau situasi di Klenteng Hok Lay Kiong, Jl Kenari I, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/2/2019). Sejak pagi ada lebih dari 20 warga yang berkerumun di depan gerbang masuk kelenteng.
Para warga ini didominasi ibu-ibu dan anak-anak. Mereka biasa disebut pengemis musiman karena muncul tiap kali ada hari raya besar di klenteng atau vihara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa anggota jemaat ketika keluar dari kelenteng tampak membagi-bagikan uang. Tampak warga langsung berebut berharap mendapatkan uang yang dibagikan, dari pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, hingga ada pula yang memberi Rp 100 ribu.
"Koh angpau Koh... Ci angpau Ci...," ujar para warga ini kompak sambil menyodorkan tangan kanan tiap kali ada anggota jemaat yang keluar seusai ibadah. Mereka pun tampak kegirangan ketika uang didapat.
Salah satu warga yang ikut berebut angpau adalah Rohana. Dia mengaku merupakan warga Bekasi. "Setiap tahun, saya setiap begini (minta angpau) deh. Namanya kita nyari (uang) buat ini (makan) deh," ujarnya.
"Mintanya sambil jalan, 'Koh minta angpaonya Koh', gitu," sambungnya menirukan.
Rohana mengatakan dia biasanya dapat uang dari pecahan Rp 2.000 hingga Rp 50 ribu. Namun dia mengaku sulit mendapatkan uang pecahan besar karena banyak yang berebut.
"Tahun lalu sih saya cuma (dapat) Rp 70 ribu doang," ujarnya. Dia mengatakan uang yang nantinya diperoleh akan dipakai untuk keperluan sehari-hari, salah satunya membeli susu anak.
Warga lain yang ikut mencari angpau adalah Wati. Dia mengaku sama sekali belum mendapatkan uang. "Boro-boro, kalah sama yang (anak) kecil-kecil," ucapnya. Warga Kranji ini mengaku datang sekadar ikut-ikutan karena tergiur ucapan rekannya yang mengaku mendapat uang banyak.
![]() |
Sama seperti Wati, warga Kranji lainnya bernama Suparmi juga mengaku baru pertama kali berebut angpau di Klenteng Hok Lay Kiong. Dia mengaku tergiur dapat uang.
"Saya tergiur, katanya dapet 300 (ribu rupiah), jadi saya tergiur, mau pulang kepalang tanggung ongkosnya nggak ada. Saya kan ngelakuin ini terpaksa banget, anak saya udah SMP kelas II, denger kayak gini sayanya tergiur," ucapnya.
Simak Juga 'Cerita Pemburu Angpau di Vihara Dharma Bhakti saat Imlek':
(hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini