Tentang Arwana 'Emas' yang Mendadak Muncul di Kali Mati

Tentang Arwana 'Emas' yang Mendadak Muncul di Kali Mati

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 04 Feb 2019 21:58 WIB
Petugas menemukan ikan arwana saat membersihkan Kali Mati di Pademangan, Jakut. (Foto: dok. UPK Badan Air)
Jakarta - Petugas UPK Badan Air menemukan ikan arwana 'emas' saat menyingkirkan sampah di Kali Mati, Pademangan, Jakarta Utara. Peneliti menduga ikan tersebut merupakan arwana golden.

"Dilihat sekilas dari fisik, betul ikan arwana golden," kata dosen Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Diponegoro, Churun A'in, kepada detikcom, Senin (4/2/2019).

Ikan tersebut dikenal sebagai ikan langka yang juga memiliki nilai jual tinggi. Ikan arwana kerap dipelihara di akuarium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal ini membuat petugas heran. Pasalnya, kondisi perairan di kali berbeda jauh dengan akuarium.

Diduga ikan tersebut ada di Kali Mati karena ada faktor atau peran manusia. Diduga ikan air tawar itu ada di kali karena sengaja atau tidak sengaja dilepas sang pemilik. Namun untuk memastikan diperlukan studi lebih lanjut.

"Keberadaan ikan atau biota air di suatu perairan bisa karena introduksi, baik sengaja atau tidak sengaja, aktivitas penebaran, budi daya, atau karena migrasi. Melihat beberapa fenomena ditemukan ikan-ikan tertentu belakangan ini, mungkin bisa karena introduksi," ucap Churun.


Sebelumnya diberitakan, ikan arwana 'emas' muncul di Kali Mati. Petugas UPK Badan Air kemudian menangkap ikan ini.

"Kondisinya, teman-teman sedang penyisiran sampah menuju sekatan. Kondisi banyak sampah, anak-anak nggak sadar ada ikan. Ikan itu tiba-tiba muncul. Salah satu langsung mengambil serokan berjaring. Alhamdulillah ketangkep," kata petugas UPK Badan Air, Nur Ismail, saat dihubungi, Senin (4/2/2019).

Ikan ini ditangkap pada pagi tadi. Foto ikan lalu diunggah petugas ke Instagram. Betul saja, petugas mengaku mendapatkan tawaran untuk ikan yang panjangnya sekitar 30-40 cm ini dari sejumlah pihak dengan harga yang lumayan tinggi.


"Sekarang masih hidup. Terakhir ada yang tawar Rp 8-20 juta. Kita nggak tahu benar apa nggak (tawarannya)," tutur Mail.

Arwana merupakan ikan bertulang air tawar. Heru Susanto dalam buku 'Arwana' terbitan Penebar Swadaya mengatakan ikan ini punya ciri fisik badan dan kepala agak padat. Ikan ini bertubuh pipih dan punggungnya datar yang hampir lurus dari mulut hingga sirip punggung. Ciri khas ikan ini, mulutnya mengarah ke atas dan punya sepasang sungut pada bibir bawah.

Sementara itu, Emiliana, lewat buku 'Arwana Si Ikan Naga' terbitan Agromedia Pustaka, mengatakan dua sungut di ujung bibir bawah membuat ikan ini mirip liong atau naga. Hal ini membuat sebagian masyarakat menyebutkan dengan kimliong atau ikan naga mas. Layaknya naga, arwana juga dianggap sebagai simbol keberhasilan, keperkasaan, dan kejayaan.


Arwana masuk kategori spesies ikan jenis ikan purba yang hingga kini belum punah. Karena langka, ikan ini dilindungi undang-undang. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature atau IUCN) mengkategorikan ikan ini berstatus genting.

"IUCN pun mengkategorikan spesies ikan ini dalam daftar merah yang berstatus genting (endangered) atau dengan kata lain, mengalami risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam. Perlindungan mengenai ikan arwana diatur dalam perundang-undangan Indonesia melalui UU No 5 Tahun 1990, SK Mentan No.716/Kpts/Um/10/1980, dan PP No. 7 Tahun 1990. Spesies ini juga termasuk satwa yang sama sekali tidak boleh diperdagangkan secara komersial (CITES Appediks I)," demikian dikutip dari situs WWF. (jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads