"Gini, setiap manusia kan itu ada dua sisi ya. Sisi pertama ada sisi baiknya, sisi kedua pasti ada sisi salahnya, buruknya. Tentu dalam sisi baiknya kita harus apresiasi, tapi sisi salahnya ya beliau (Ratna) harus dihukum, harus mempertanggungjawabkan semua perlakuannya," kata juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).
Baca juga: Acungan Jempol Jokowi untuk Ratna Sarumpaet |
Dahnil menganggap Jokowi mulai kagum kepada Ratna. Dahnil bahkan mengatakan Jokowi menggemari dan menyukai Ratna Sarumpaet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Jokowi memuji Ratna Sarumpaet sambil menyindir pihak-pihak yang menyebut Ratna dianiaya. Bahkan jempol Jokowi diacungkan untuk Ratna.
Jokowi mengungkit hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet beberapa kali selama kampanye di akhir pekan ini. Pertama, dia membahasnya saat Deklarasi Forum Alumni Jawa Timur untuk Jokowi di Tugu Pahlawan, Jl Pahlawan, Surabaya, Sabtu (2/2).
"Jangan sampai ada ngomong lagi muka lebam-lebam dipukuli dan dianiaya, padahal operasi plastik. Dipikir masyarakat itu nggak ngerti. Masyarakat kita sekarang ini cerdas-cerdas, pintar-pintar, apalagi yang ada di hadapan saya ini para intelektual," tutur Jokowi.
Dia mempertanyakan soal hoax pemukulan Ratna hingga lebam-lebam tersebut. Jokowi menduga hal itu ingin diarahkan kepada pihaknya.
Jokowi kembali berbicara soal Ratna Sarumpaet ketika menerima dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Dia memuji kejujuran Ratna yang mengaku berbohong, tapi mengkritik yang menyebut Ratna dianiaya.
"Katanya dianiaya. Mukanya babak belur. Lalu konpers menuduh-nuduh kita sampai konferensi pers segala. Untungnya, yang namanya Mbak Ratna Sarumpaet itu jujur," ujar Jokowi. (azr/tor)











































