"Jadi suka tidak suka sama Pak Jokowi, diakui juga kan akhirnya kalau pembangunan tol itu untuk seluruh masyarakat? Dan sebenarnya tidak ada juga yang bilang juga kalau itu milik Pak Jokowi. Maka walaupun itu sebenarnya bukan pernyataan resmi saya, tetapi saya diam saja karena nyatanya walaupun marah-marah, ngaku juga kalau pembangunan tol itu dirasakan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/2/2019).
Untuk itu, Hendi lantas mempersilakan semua pihak untuk berkomentar terkait cadaannya yang bernada sarkas tersebut. "Lo monggo mau komentar apa monggo, itu kan berarti omongan saya di-notice. Justru bagus, daripada terus ngotot bilang jalan tol bukan untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus terang sangat kecewa terhadap pernyataan Wali Kota Semarang. Soal prestasi pak Jokowi membangun TransJawa tentu harus kita apresiasi. Tapi jalan tol itu adalah milik rakyat, bukan milik pribadi, bukan milik Pak Jokowi," lanjut Andre.
Di sisi lain, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan dukungan terhadap penyataan Hendi sebagai politisi muda PDI Perjuangan. Hasto berpesan agar pemilu tidak menggiring opini masyarakat ke arah yang negatif pada setiap hal.
"Jangan gara-gara pemilu semua dianggap sebagai ada persoalan, dilihat dari sisi negatifnya. Mari kita lihat secara objektif prestasi pemimpin karena kepemimpinan Pak Jokowi untuk semua warga bangsa," tegas Hasto.
Sebelumnya, pada kegiatan silaturahmi dengan pengusaha se-Jawa Tengah di Kota Semarang, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo juga menyindir pernyataan pihak-pihak yang mengatakan tidak membutuhkan jalan tol.
"Silakan ada orang ngomong kepada saya, 'Pak, kita nggak mau makan jalan tol'. Ya kalau nggak ngerti teori ekonomi makro sulit saya menjelaskan. Atau kalau memang benci dan nggak senang, dijelaskan kayak apa ya nggak nyambung," ujar Jokowi. (idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini