Rusia Tepis Jokowi, TKN: Jangan Salah Paham, Rusia Teman Baik Kami

Rusia Tepis Jokowi, TKN: Jangan Salah Paham, Rusia Teman Baik Kami

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 04 Feb 2019 14:06 WIB
Abdul Kadir Karding (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Rusia menepis soal istilah 'propaganda Rusia' dan menegaskan tidak ikut campur di Pilpres AS hingga Indonesia. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta Rusia tak salah paham.

"Itu kan yang dimaksud konsultan-konsultan politik yang dari Rusia, bukan Rusia-nya. Jangan digeneralisasi terus negara Rusia. Bukan. Itu sih anu aja, propaganda yang di dalamnya itu konsultan politik Rusia," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat dihubungi, Senin (4/2/2019).


[Gambas:Video 20detik]


Karding menjelaskan, yang dimaksud 'propaganda Rusia' adalah keterlibatan konsultan politik asal negara di Benua Eropa itu. Hal itu tidak berkaitan dengan pemerintahan Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nggak ada kaitannya dengan Rusia-nya. Negara Rusia terlalu besar. Konsultan politik itu nggak boleh direpresentasi sebagai negara Rusia. Terlalu menyederhanakan masalah itu," katanya.

Politikus PKB itu mengatakan propaganda tersebut menggunakan strategi firehose of falsehood. Strategi tersebut sempat digunakan oleh sejumlah kandidat dalam pemilu di negara seperti Amerika Serikat dan Filipina.

"Itu kan teori politik baru dan juga strategi politik yang orang biasa bilang firehose of falsehood. Teorinya adalah orang pakai strategi menebar ketakutan, pesimisme, memproduksi hoax sebanyak-banyaknya. Jadi untuk menyentuh impuls saraf tertentu di pemilih itu, agar para pemilih secara emosional tersentuh dan tidak lagi peduli tentang prestasi-prestasi yang sudah ada, data yang sudah ada menjadi tidak penting. Dan itu yang dipakai oleh Amerika, dipakai Brasil, di Asia misalnya Filipina, dsb.nya. Dan itu di negara kita nggak cocok," tutur Karding.

"Iya (jadi), nggak ada urusan Rusia. Rusia teman baik kami, jangan salah paham," imbuhnya.


Sebelumnya, Rusia melalui kedutaan besar di Indonesia menanggapi pernyataan Jokowi soal adanya timses yang menggunakan 'propaganda Rusia'. Rusia menyatakan istilah 'propaganda Rusia' di Pilpres Amerika Serikat adalah rekayasa. Rusia menegaskan tidak ikut campur di Pilpres AS hingga Indonesia.

"Sebagaimana diketahui istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tegas Kedubes Rusia.


Simak Juga 'Serangan Balik Jokowi dan Propaganda Ala Rusia':

[Gambas:Video 20detik]


(mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads