Bupati Sula Dukung Jokowi, PD: Dia Kader Loyal, Kami Klarifikasi

Jakarta - Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Maluku Utara yang juga Bupati Sula, Hendrata Thes, mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. PD akan memanggil Hendrata untuk dimintai klarifikasi.

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengaku baru tahu Hendrata mendukung Jokowi dari media yang menurutnya merupakan rangkaian dukungan 9 kepala daerah di Provinsi Maluku Utara ke petahana. Sikap Hendrata disebutnya bukan sikap partai karena PD telah bulat mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Untuk meluruskan dan men-clearkan persoalan ini sehingga tidak menjadi simpang siur di tingkat pengurus dan masyarakat, karena kejadian ini baru terjadi (Minggu 3 Februari 2019) sore tadi terjadi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, maka mekanisme yang ditempuh partai akan meminta klarifikasi terlebih dahulu kepada Saudara Hendrata Thes terkait sikapnya ini," kata Jansen kepada wartawan, Senin (4/2/2019).

Baca juga: 6 Kepala Daerah di Maluku Utara Dukung Jokowi, Ada Elite PD

Foto: Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon (ist/dokpri)

Jansen menyebut Hendrata merupakan kader yang loyal. Klarifikasi ini disebutnya guna mencari tahu alasan pasti Hendrata mendukung Jokowi.

"Karena selama ini kami mengenal Saudara Hendra ini adalah kader kami yang sangat loyal. Sekaligus mendalami apa yang melatarbelakangi dia mengambil sikap yang berbeda dengan keputusan partai di tingkat pusat ini. Yang pasti seluruh jajaran dan struktur Partai Demokrat di Maluku Utara solid mendukung Prabowo-Sandi," sebut Jansen.

Sementara itu, Wasekjen PD Andi Arief menegaskan sikap PD ingin menang sekaligus memenangkan Prabowo-Sandi di Pemilu 2019. Jika memang ada kader yang kesulitan dalam berkampanye, siasat, kata dia, memang diperlukan.

"Bagi kader yang alami kesulitan di satu atau dua tempat untuk berkampanye 02, diharap fleksibel dalam bersiasat. Sesuaikan dengan keadaan," kata Andi.

Baca juga: 4 Kepala Daerah di Malut Temui Jokowi, Usulkan Sejumlah Pembangunan

Foto: Andi Arief (Dok. Istimewa)

Andi lalu berbicara soal kepala daerah yang fleksibel karena mungkin mendapat tekanan. Dia mempersilakan kepala daerah kader PD untuk bermanuver dengan cerdik.

"Buat yang menjabat kepala daerah namun diintimidasi, perintahnya bagi yang tidak kuat hadapi intimidasi silakan juga fleksibel. Kalau dipaksa deklarasi untuk 01, di satu atau dua tempat kalau terpaksa lakukan saja. Toh politik itu tidak selesai di deklarasi. Menghadapi rezim yang abuse of power harus cerdik," cetus Andi.

Sebelumnya diberitakan, lima bupati dan 1 wali kota di Maluku Utara mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin. Salah satu kepala daerah itu ialah Hendrata.

Baca juga: Jokowi Diminta Bangun Bandara hingga Jalan di Maluku Utara

Mereka yang hadir dalam deklarasi itu selain Hendrata adalah Ali Ibrahim (Wali Kota Tidore Kepulauan), Danny Missy (Bupati Halmahera Barat), Frans Manery (Bupati Halmahera Utara), Aliong Mus (Bupati Taliabu), dan Benny Lios (Bupati Morotai). Selain itu juga ada Ketua DPRD Maluku Utara Alien Mus.

"Saya adalah ketua Demokrat provinsi Maluku Utara. Mungkin bertanya kenapa saya berada di sini? Ini adalah sikap politik dan pilihan politik. Menurut saya Pak Jokowi harus melanjutkan 5 tahun lagi, karena Pak Jokowi belum cukup. Apa yang dilakukan Pak Jokowi tidak bisa tuntas hanya dengan 5 tahun. Oleh karena itu beliau harus melanjutkan," kata Bupati Sula Hendrata Thes di Rumah Asprirasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/2).


Simak Juga 'Kepala Daerah Dukung Jokowi Bukan Berarti Jadi Kebal Hukum':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/yld)