Diminta BPN Prabowo Tobat, Hasto: Bencana Jangan Dipolitisir

Diminta BPN Prabowo Tobat, Hasto: Bencana Jangan Dipolitisir

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Kamis, 31 Jan 2019 18:25 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bertobat dan minta maaf karena menyebut pria korban banjir di Makassar yang badannya penuh lumpur hanyalah sandiwara. Hasto memberikan respons atas permintaan tersebut.

"Yang penting bencana itu jangan dipolitisir. Bencana harus dijawab dengan aksi kemanusiaan," kata Hasto di Balai Pertemuan Umum Ruma Gorga, Jalan Patra, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).

Hasto mengklaim PDIP sudah memberikan bantuan kepada korban banjir di Makassar. PDIP juga sudah mengirim relawannya ke daerah yang terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"PDI Perjuangan sudah mengirim badan penanggulangan bencana dan sudah bekerja langsung dengan rakyat, itu yang terpenting bagi kita," ujarnya.

Sebelumnya, Andre mengaku geram terhadap sikap Hasto yang menyebut pria korban banjir di Makassar yang badannya penuh lumpur hanyalah sandiwara. Menurutnya, kader partai berlambang banteng itu tidak punya sikap empati terhadap korban bencana alam.

"Saya tidak habis pikir. Itu Hasto hatinya terbuat dari apa? Korban bencana bukan dibantu, tapi malah dituduh bersandiwara," ujar Andre Rosiade dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/1).



Untuk itu, Andre meminta Hasto segera bertobat dan meminta maaf kepada seluruh korban bencana alam di Makassar karena melihat hal ini sebagai sandiwara.

"Saya hanya ingin mengingatkan kepada Hasto. Segeralah bertobat dan minta maaf. Jangan sampai dia malah nanti kena karma karena tuduhannya kepada korban bencana," pesan Andre.



Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (abw/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads