Sandi tertarik datang ke sana karena pengelolaan tempat ini melibatkan masyarakat dan dikelola putra asli setempat. Andi tidak sengaja membuat tempat tersebut menjadi wisata untuk orang berfoto. Sebelumnya Andi hanya menjual bibit tanaman, namun dia melihat peluang ketika pembeli bibitnya asyik berfoto dengan bunga-bunga di kebunnya.
"Sejak itu, Pak, saya mencoba mengubah tempat ini agar lebih menarik lagi untuk difoto. Saya juga menyediakan perlengkapan kimono Jepang dengan latar belakang bunga sakura. Ahamdulillah ternyata banyak orang yang datang ke sini," ucap Andi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Sandi, Andi bercerita, nama Yutaka diambil dari bahasa Jepang sebagai harapan doa, yang artinya makmur.
Sandi memuji langkah Andi, anak muda yang jeli melihat peluang bisnis dan mengajak masyarakat sekitarnya untuk terlibat mengelola bersama.
![]() |
"Jika pemuda seperti Andi, tidak mencari kerja namun menciptakan kerja, insyaallah ekonomi desa akan maju, tanpa meninggalkan akar rumputnya. Justru kian jeli melihat peluang di desa atau di daerah sekitarnya. Menggali potensi dan menggerakkan ekonomi rakyat," ucap Sandi.
Ratusan warga menyemut di Yutaka Farm. Mereka antusias melihat kedatangan Sandiaga Uno. Berswafoto, bersalaman, hingga hanya ingin tahu melihat lebih dekat.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini