Di Arab Dilarang, Cium Tangan Kiai di Indonesia Jalan Terus

Di Arab Dilarang, Cium Tangan Kiai di Indonesia Jalan Terus

- detikNews
Selasa, 13 Sep 2005 13:56 WIB
Jakarta - Arab Saudi memang beda dengan Indonesia. Tapi, Indonesia dengan mayoritas muslim memiliki tradisi yang agak mirip dengan Arab Saudi. Sebagai contoh, cium tangan. Tindakan mencium tangan kiai di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) bisa ditemui di mana-mana. Cium tangan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan. Raja Arab Saudi, Raja Abdullah, telah melarang semua warganya untuk melakukan cium tangan terhadap siapa pun, termasuk dirinya dan keluarga kerajaan. Raja Abdullah menganjurkan cium tangan hanya dilakukan kepada orangtua. Larangan ini dilakukan Raja Abdullah dengan alasan hal itu melanggar ajaran Islam dan menyebabkan seseorang tunduk kepada selain Allah SWT. Lantas bagaimana di Indonesia? Salah seorang anggota NU tulen, Helmi Faisal Zaini, tidak sependapat dengan Raja Abdullah. Dia menilai keputusan Raja Abdullah yang melarang warganya untuk tidak melakukan cium tangan sebagai hal yang tidak bijak dan arif. Dia yakin tradisi cium tangan terhadap kiai di Indonesia tidak akan terpengaruh dengan larangan dari Raja Arab Saudi itu. Bagi Faisal, cium tangan terhadap orang tua, kiai, dan orang-orang terhormat lainnya sebagai bentuk penghormatan, tidak lebih dari itu. Karena itu, tradisi ini perlu dilanjutkan. "Karena itu, pelarangan tersebut sangat tidak bijaksana," kata Faisal, yang kini menjabat Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR saat ditemui detikcom, di Gedung DPR, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (13/9/2005). Menurut Faisal, tradisi cium tangan yang berkembang luas di Indonesia, selain kepada orangtua, merupakan kultur dan bagian kekayaan budaya. Karena itu, tradisi ini harus dipertahankan. Bagi pria yang melahap ilmu di Pesantren Buntet, Cirebon dan Pesantren Tambak Beras, Jombang ini, pelarangan Raja Abdullah untuk cium tangan dengan alasan melanggar ajaran Islam, tidak bisa dibenarkan. Sebab, tidak ada satu teks pun dalam Alquran dan hadits yang melarang mencium tangan. "Justru, ajaran Islam mengajarkan untuk menghormati dan menghargai yang lebih tua dan lebih terhormat," kata dia. (asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads