Sekda Depok: Murid yang Dihukum Push Up karena Nunggak SPP Alami Trauma

Sekda Depok: Murid yang Dihukum Push Up karena Nunggak SPP Alami Trauma

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 29 Jan 2019 18:06 WIB
Foto: Sekda Depok Hardiono (kanan)./Matius Alfons-detikcom
Depok - Sekretaris Daerah (Sekda) Depok Hardiono mengunjungi bocah G (10) yang dihukum push up oleh pihak sekolah karena telat membayar SPP. Hardiono menyebut siswi Kelas IV SDIT Bina Mujtama itu mengalami trauma.

"Jadi anaknya ada di sini (rumah), tapi anaknya tidak berkenan menerima kami karena masih trauma," kata Hardiono kepada wartawan di kediaman G di kawasan Sukamaju, Cilodong, Depok, Selasa (29/1/2019).

Di rumah tersebut, Hardiono hanya bertemu dengan kakak G. Menurut Hardiono, G saat ini kondisinya sedang tertekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kakaknya tidak tahu persis kejadian ini, jadi memang kita harus cek dan ricek ya, harus juga ditanya ke sekolah dan juga anaknya suruh cerita jangan di bawah tekanan, untuk sekarang ini di bawah tekanan. Untuk ketemu orang dewasa aja masih takut gitu," tuturnya.

Hardiono menyebut korban mengurung diri. "Yang jelas dia mengurung diri, nggak mau ketemu orang dan trauma," ucapnya.



Hardiono mengatakan, Pemkot Depok akan memfasilitasi korban agar mendapat pendampingan untuk trauma healing.

"Kita tawarkan kembalikan mental (korban) ke P2TPA, itu ada tenaga psikolog untuk pemulihan dan rehabilitasi daripada mental anak itu," lanjutnya.

Berkaitan dengan kelanjutan pendidikan G, Hardiono menyarankan agar ada komunikasi dengan Disdik Bogor.

"Berikutnya terkait apakah anak ini masih tetap sekolah di sana apa tidak, ini harus ada surat pernyataan dari orang tua, kalau mau netap di sana atau tidak. Tapi sebelum ambil keputusan itu harus di-clear-kan dulu, harus musyawarah saling memaafkan gitu kan, harus clear dulu," lanjutnya.

Sementara Hardiono berpendapat pihak sekolah harus diberikan sanksi atas penghukuman terhadap murid G ini.

"Sedangkan guru yang lakukan semacam itu harus disanksi aturan yang ditetapkan sekolah tersebut. Nah apakah ini diketahui oleh Kepsek atau tidak kan ini juga perlu cek dan ricek," tandasnya.


(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads