"Jadi di Yogya itu sebenernya bukan acara partai, itu relawan. Dan iring-iringan bukan kader partai, itu simpatisan partai," kata Djarot mengawali penjelasannya di Gedung Redme Official Store PDIP, Jalan HOS Cokroaminoto No 113, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Djarot juga meluruskan soal informasi lokasi bentrokan. Djarot pun mengaku telah memerintahkan pengurus partai setempat untuk melaporkan akun media sosial yang menyebarkan hoax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menegaskan, berita di media sosial yang menyudutkan PDIP seolah-olah pelaku pelemparan batu ke Masjid Jogokariyan sangat salah. Menurutnya, banyak hoax bertebaran saat ini.
"Sama sekali tidak benar kalau PDI Perjuangan di berita di media sosial saya baca itu katanya nyerang masjid, nggak. Justru banyak korban dari yang sudah lakukan deklarasi itu sekarang ada di rumah sakit beberapa. Itu pun tadi pagi ada berita hoax lagi, ada yang meninggal dunia di rumah sakit Sardjito, ternyata dicek tidak, itu karena kecelakaan. Ini berita hoax harus diperangi. Ini eskalasinya naik, marilah diturunkan. Marilah kita bersaing secara baik, secara sehat," tegas Djarot.
Sebelumnya diberitakan, Masjid Jogokariyan diserang oleh simpatisan sebuah parpol yang sedang berkonvoi. Tak ada korban dalam peristiwa tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (27/1) sore. Takmir masjid menggambarkan penyerangan dilakukan dengan membabi-buta.
"Mereka pakai motor, ada yang lari melempari (batu), bawa sajam (senjata tajam), ada yang bawa pedang, ada yang celurit, ada besi, macam-macam. Karena (mereka) banyak, kita nggak tahu. Saya saja mau kebacok, mau kelempar batu," ujar takmir masjid, Muhammad Fanni Rahman, saat ditemui di Kampung Jogokariyan, Senin (28/1).
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini (gbr/fjp)