"Kita perpanjang seminggu mungkin ya, kan masih ada daerah-daerah kita yang masih terisolir makanya kita coba supaya tuntas. Kita mau jangan kita stop, masih ada masyarakat kita yang masih membutuhkan" kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di kantornya, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (29/1/2019).
Perpanjangan tanggap darurat ini dilakukan setelah ditetapkan seminggu lalu atau tanggal 23 Januari 2018. Dia mengatakan salah satu cara ampuh untuk antisipasi banjir dan tanah longsor adalah dengan mengembalikan fungsi konservasi hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, pada saat hujan turun pada 22 Januari lalu, volume hujan yang turun saat itu mencapai 385 milimeter per detik dan hujan ini turun selama satu hari penuh di hampir seluruh wilayah Sulsel.
Nurdin juga menyoroti sedimentasi di aliran air Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa. Dia menegaskan akan membenahi bagian hulu dari Bendungan Bili bili ini, termasuk izin tambang.
"Terus penambang di atas juga kita coba evaluasi dan kita kaji. Jangan ambil keputusan tanpa kajian nanti merugikan orang. Jangan jangan kita ambil tindakan tapi masalahnya di sini" kata mantan Bupati Bantaeng ini.
"Makanya apa pun kita lakukan kajian akademik itu penting. Di semua negara maju setiap kejadian tim ahli turun. Itu menelusuri apa penyebabnya sampai tuntas baru kita umumkan ke rakyat," sambungnya.
Simak Juga 'Melihat Sulsel dari Udara Usai Dilanda Banjir Besar':
(fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini