Raja Arab Saudi Larang Tradisi Cium Tangan
Selasa, 13 Sep 2005 11:31 WIB
Jakarta - Tradisi cium tangan menjadi tradisi di Arab Saudi. Tradisi ini juga terjadi di Indonesia. Dan tampaknya Raja Arab Saudi, Abdullah, membuat terobosan baru. Dia melarang warganya untuk melakukan cium tangan kepada siapa pun, kecuali kepada orangtuanya. Larangan Raja Abdullah yang melarang cium tangan ini menjadi headline media massa di Arab Saudi pada hari Senin (11/9/2005) kemarin. Selama ini, cium tangan sudah menjadi tradisi, terutama cium tangan kepada Raja dan keluarga kerajaan. Di Indonesia, tradisi cium tangan juga dijadikan tradisi bagi sebagian masyarakat. Tradisi ini sering didapati di daerah. Santri atau masyarakat selalu berebut mencium tangan para kiai. Tradisi ini dipertahankan hingga saat ini. Menurut Raja Abdullah, seperti dikutip Arab News, cium tangan merupakan tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Karena itu, Abdullah melarang semua penduduknya untuk mencium tangan dirinya, keluarga kerajaan, atau siapa pun, kecuali cium tangan kepada kedua orangtua, yang tetap diajarkan Islam sebagai bentuk penghormatan. "Saudara-saudara, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada Anda. Cium tangan adalah sesuatu di luar norma dan etika. Cium tangan telah ditolak oleh orang-orang yang merdeka dan yang lurus hatinya," kata Raja Abdullah. Larangan ini disampaikan Abdullah saat menerima delegasi bangsawan, pejabat, dan para tokoh Arab Saudi di Istana Al Salam, Jeddah, Minggu (10/9/2005). Kedatangan delegasi bangsawan dan tamu-tamu terhormat itu ke Istana Al Salam untuk mengucapkan selamat kepada Abdullah yang telah dilantik sebagai Raja Arab Saudi menggantikan Fahd yang wafat Agustus 2005 lalu. Dan dalam acara itu, Raja Abdullah benar-benar menolak bila tamunya hendak mencium tangannya. Alasan Raja Fahd untuk melarang tradisi cium tangan tidak hanya itu. Menurut Abdullah, cium tangan juga membuat orang tunduk."Ini melanggar ajaran Tuhan (Islam), sebab tunduk hanya boleh dilakukan hanya kepada Tuhan. Karena itu, saya sampaikan dengan tegas penolakan cium tangan ini dan saya meminta siapa pun tidak mencium tangan terhadap siapa pun, kecuali terhadap orangtuanya, sebagai tanda ketaatan," tambah Abdullah.
(asy/)