"Dulu saya sampai mengistilahkan ada tipe 'ASN Setengah Kopling', yang bisanya hanya koar-koar saja, tapi tugasnya tidak dilaksanakan," tegasnya dalam Forum Bank Dunia yang diselenggarakan di Double Tree Hotel, Jakarta, Senin (28/1/2019).
"Tapi saya meyakini itu juga bagian proses harus dibenahi. Maka saya terus lakukan edukasi, menegaskan apa yang kita kerjakan adalah pengabdian masyarakat, sehingga tidak bisa setengah-setengah," katanya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang saya lakukan di Kota Semarang dengan menaikkan TPP adalah bagian untuk lebih memotivasi ASN dalam mengabdi kepada masyarakat," pungkasnya.
Masih dalam Forum Bank Dunia yang dihadirinya, Wali Kota Semarang itu menyebut jika berbagai inovasi yang dihasilkan Pemerintah Kota Semarang sekarang, menjadi bukti menguatnya integritas lembaga yang dipimpinnya saat ini.
Dalam kaitan mewujudkan kota hijau, inovasi-inovasi seperti pembangunan jalur pedestrian dengan beton yang mampu menyerap air ke dalam tanah hingga normalisasi sejumlah sungai yang sebelumnya tidak dikerjakan.
Senada dengan cerita Hendi tentang tantangan menghadapi 'ASN Setengah Kopling', salah satu Direktur World Bank, Steven Schanberger, menyebutkan bahwa implementasi teori menjadi kunci perubahan kota.
"Kita harus lebih fokus pada implementasi, bukan hanya teori. Karena semua kota memiliki masalah yang sama, di Brasil, Meksico, San Francisco, dan lainnya," tuturnya. (idr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini