Divonis 1,5 Tahun, Ahmad Dhani: Saya Nggak Pernah Ujaran Kebencian

Divonis 1,5 Tahun, Ahmad Dhani: Saya Nggak Pernah Ujaran Kebencian

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 28 Jan 2019 16:44 WIB
Ahmad Dhani (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Majelis hakim memvonis Ahmad Dhani dengan hukuman 1,5 tahun penjara karena ujaran kebencian terkait SARA. Tapi Ahmad Dhani membantah tudingan bahwa dia melakukan ujaran kebencian.

"Kalau saya sih nggak pernah merasa melakukan ujaran kebencian karena saya nggak pernah benci sama orang Tionghoa, saya nggak pernah punya record benci dengan orang Tionghoa. Saya nggak mungkin sebarkan kebencian kepada orang Kristen dan Katolik. Tante saya, oma saya Katolik. Jadi kalau saya dianggap menyebarkan kebencian terhadap suku ras tertentu, itu salah dan saya nggak punya record itu," tutur Ahmad Dhani setelah menjalani sidang vonis di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Senin (28/1/2019).

Ahmad Dhani menekankan, dia siap menjalani proses hukum dengan ketentuan yang berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita tidak puas terhadap putusan di tingkat pertama kita, ya upaya hukum ke tingkat banding," katanya.


Tonton video: Breaking! Ahmad Dhani Divonis 18 Bulan Penjara

[Gambas:Video 20detik]



Majelis hakim dalam putusannya menyatakan Ahmad Dhani melakukan ujaran kebencian terkait SARA. Ahmad Dhani divonis 1,5 tahun penjara. Hakim juga memerintahkan penahanan Ahmad Dhani.

"Menyatakan terdakwa Dhani Ahmad Prasetyo alias Ahmad Dhani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyuruh melakukan menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menunjukkan rasa kebencian atau permusuhan terhadap individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA," kata Ratmoho.



Divonis 1,5 Tahun, Ahmad Dhani: Saya Nggak Pernah Ujaran Kebencian
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads