Azyumardi Azra: Aparat Harus Hentikan Tabloid 'Indonesia Barokah'

Azyumardi Azra: Aparat Harus Hentikan Tabloid 'Indonesia Barokah'

Isal Mawardi - detikNews
Minggu, 27 Jan 2019 13:24 WIB
Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra (Isal/detikcom)
Jakarta - Cendekiawan muslim Azyumardi Azra meminta aparat penegak hukum turun tangan menghentikan penyebaran tabloid Indonesia Barokah. Azyumardi menilai penyebaran tabloid tersebut dapat merusak situasi yang kondusif jelang Pemilu 2019.

"Saya kira tabloid Indonesia Barokah itu, siapa pun yang menerbitkan, saya kira harus berhenti dan aparat keamanan, karena sudah telanjur menyebar, itu harus menghentikan itu," ujar Azyumardi Azra di Gedung Bhayangkari, Jalan Senjaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).

Azyumardi meminta aparat keamanan melakukan penertiban secara menyeluruh. Salah satunya dengan memberhentikan proses pengiriman melalui Kantor Pos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya (penertiban) di Kantor Pos," katanya.


Azyumardi menilai isi tabloid Indonesia Barokah dapat mengganggu suasana. Akibatnya, suasana yang kondusif menjadi rusak.

"Karena itu merusak dan tidak kondusif. Karena isinya itu, meskipun tidak ada yang baru, tapi karena disebarkan ke pesantren-pesantren di masjid-masjid, ini saya kira bisa mengganggu suasana," tuturnya.


Meski ada yang menyebut tabloid Indonesia Barokah bukan pelanggaran, menurut Azyumardi, kemunculan tabloid Indonesia Barokah dapat memicu pihak lain untuk menerbitkan tabloid serupa.

"Iya secara teknis bisa aja itu bukan pelanggaran. Itu boleh jadi mendorong munculnya lagi tabloid-tabloid semacam itu. Yang mendiskreditkan, mendelegitimasi, menyebarkan hoax terhadap capres yang lain. Saya kira polisi harus mengusut siapa yang menerbitkan, mencetak, dan menyebar. Supaya tidak mengganggu pilpres," imbuhnya. (nvl/nvl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads