"Biasa saja, itu kan sopan santun birokrasi, posisi Pak Anies Gubernur," kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (27/1/2019).
Baca juga: Relasi Jokowi-Anies yang Tetap Harmonis |
Habiburokhman sendiri menilai program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) ini sudah banyak dikritik. Dia mengibaratkan program ini tidak menyentuh substansi reforma agraria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi soal sertifikasi sudah banyak sekali kritikan, bukan hanya dari oposisi, tapi juga dari LSM dan masyarakat sipil. Saya sendiri melihat program tersebut lebih besar publikasi daripada substansi reforma agraria. Sertifikasi itu harus dibedakan dengan redistribusi tanah, orang yang memang sudah punya tanah lalu disertifikasi," tuturnya.
"Kalau mau diibaratkan, seperti ada anak kecil yang berhak atas pabrik permen, tapi dihibur dengan hanya dikasih permen. Tentu kami tidak menolak sertifikasi, tapi rakyat berhak lebih dari itu," sambung Habiburokhman.
Sebelumnya, Waketum Gerindra Fadli Zon menilai pujian Anies itu hanya basa-basi. Fadli menyebut tak ada yang istimewa dalam program bagi-bagi sertifikat Jokowi. Menurut dia, program itu sudah ada sejak pemerintahan sebelumnya.
"Ya basa-basi lah, ketemu Presiden masak nggak basa-basi," kata Fadli di Padepokan Pencak Silat, Jaktim, Sabtu (26/1).
Anies sendiri memuji program pembagian sertifikat yang menurutnya nyata dirasakan masyarakat. Acara itu dihadiri 3.000 orang di Jakpus yang mendapatkan sertifikat tanah. Total, ada 30 sertifikat tanah yang diserahkan pada siang hari itu.
"Dalam kesempatan ini, izinkan kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas program yang nyata-nyata dirasakan manfaatnya oleh warga Jakarta," ucap Anies saat acara penyerahan sertifikat di Lapangan Sepakbola Arcici, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1). (jbr/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini