TKN Jokowi: Pose 3 Jari Ahok Simbol Sila Ketiga Pancasila

TKN Jokowi: Pose 3 Jari Ahok Simbol Sila Ketiga Pancasila

Tsarina Maharani - detikNews
Kamis, 24 Jan 2019 14:40 WIB
Ahok pose 3 jari saat urus administrasi bebas (Foto: Dok. Twitter @basuki_btp)
Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok berfoto dengan pose 3 jari saat meneken dokumen pembebasannya. Wakil Direktur Kampanye TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Daniel Johan, menyebut pose 3 jari itu hanya spontanitas.

"Itu hal yang biasa saja, spontanitas Pak Ahok. Kebetulan cap jarinya tiga," kata Daniel kepada wartawan, Kamis (24/1/2019).
Cerita soal pose 3 jari itu diungkapkan staf Ahok dari Tim BTP, Ima Mahdiah, di Twitter. Momen itu terjadi saat Ahok menjalani pengambilan sidik jari.

Ima menceritakan Ahok sempat bilang bahwa posenya itu menyatakan bukan nomor 1 atau 2, tapi 3. Ima pun balas mengaitkan angka 3 dengan nomor urut PDIP di Pileg 2019.
Kendati demikian, Daniel memaknai pose 3 jari Ahok itu sebagai simbol sila ketiga Pancasila. Daniel yang juga sahabat Ahok mengaitkan pose tersebut dengan persatuan dan kesatuan di tahun politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang tahu persis Pak Ahok sendiri memaknainya seperti apa. Kalau bagi saya itu simbol sila ketiga Pancasila persatuan Indonesia. Persatuan dan kesatuan sebagai prinsip berdemokrasi harus terus dijaga, terutama di tahun politik saat ini," ujar Wasekjen PKB ini.
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengatakan pose 3 jari itu bisa jadi pertanda Ahok mulai tak yakin dengan capres petahana Joko Widodo (Jokowi), yang dulu pernah didampinginya saat memimpin DKI Jakarta.

"Bisa juga pose 3 jari ini menunjukkan Pak Ahok tidak yakin mendukung Pak Jokowi. Mungkin beliau mulai tidak yakin Pak Jokowi menang, karena melihat tren di masyarakat," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade.

Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (tsa/jbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads