Saksi mata, Dorani, mengatakan tanker itu hanyut dibawa arus kencang hingga menabrak jembatan. Kemudian tersangkut dan sulit dilepas.
"Kapalnya nyangkut, sampai sekarang belum bisa dilepas," kata Dorani sebagaimana dilansir Antara, Rabu (23/1/2019).
Kapal tunda nampak berupa menarik tanker menjauh dari jembatan, namun hingga kini masih menyangkut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang masih surut dan arus kencang sekali," kata dia.
Ia menduga, sebelum hanyut dan menabrak jembatan, tanker sedang bersandar di pelabuhan yang lokasinya dekat dengan jembatan. Namun ia enggan memastikan.
Sementara itu, Kasubdit Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Taofan, mengatakan MT Eastern Glory dengan agen kapalnya PT Jaticatur Niaga Trans berlayar dari Malaysia dan tiba di Batam sejak 4 September 2018.
"Nama terminalnya Jagad Energy," ujarnya.
Menurut dia, Jagad Energi merupakan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
"Untuk kronologi lengkapnya sedang kita minta dari pihak agen kapal," katanya.
Taofan menuturkan tim BP Batam sudah turun ke lokasi untuk melihat kerusakan di jembatan dua Barelang karena kejadian tersebut. (asp/asp)