"Dari awal simpang siur, orang TKN seperti Arsul Sani dan Karding saja tidak tahu uangnya dari mana. Lalu pihak KSP bilang uang pribadi, baru setelah semakin simpang siur, kami mempertanyakan, baru dijawab oleh Seskab (Pramono Anung) pakai dana tim kampanye. Tapi menariknya, dua Wakil TKN tidak tahu uangnya dari mana," kata juru bicara BPN, Andre Rosiade, kepada detikcom, Selasa (22/1/2019) malam.
Menurut Andre, Bawaslu perlu memastikan sumber uang tersebut. Tujuannya agar tidak ada kesimpangsiuran sumber uang untuk membeli sabun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabun cuci piring yang diborong Jokowi milik pengusaha lokal milik Eli Liawati. Sabunnya itu diberi label 'Sabun Cuci Padawangi'. Eli merupakan anggota kelompok usaha PKH Padawangi dari Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Garut.
Harga satu botolnya Rp 20 ribu. Sebanyak 100 ribu botol yang dipesan Jokowi itu harus sudah tersedia hingga akhir Februari nanti. Nantinya pesanan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat.
"Dia kan beli ke salah satu kelompok usaha, UMKM. Tanya ke Pak Jokowi kenapa beli ke satu pihak, kenapa tidak berapa pihak supaya uangnya, distribusi pendapatannya lebih merata. Saya tidak tahu alasannya," pungkas Andre.
Simak Juga 'Ma'ruf Bandingkan Pembangunan Ekonomi Era Jokowi dan Sebelumnya':
(abw/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini