"Selama saya datang ke Jawa Timur, wilayah itu belum saya datangi. Tapi bukan karena itu, tetapi berdasarkan hasil survei internal kami bahwa kabupaten-kabupaten tersebut memiliki potensi yang baik untuk caleg-caleg kami yang berjuang di sana." kata AHY kepada wartawan di Surabaya, Selasa (22/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan datang untuk memberikan motivasi secara langsung dan meyakinkan agar mereka sukses untuk mendapatkan kursi DPR RI maupun DPRD," ujar AHY.
Menurut AHY, kabupaten-kabupaten yang akan dikunjungi memiliki nilai-nilai demografis yang dinamis. Sebab, daerah yang tergabung dalam Dapil XII dan XIII itu merupakan kantong-kantong suara pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Itulah alasan kenapa saya kunjungi kawasan tersebut. Tetapi kunjungan di Jawa Timur bukan kali ini saja. Sebelumnya sudah sering, tetapi ke depan terus saya lakukan kembali sampai April 2019 ini," ungkap AHY.
AHY juga menyampaikan dalam Pemilu 2019 nanti akan sedikit berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Sebab, tahun ini akan berbarengan dengan pemilihan presiden.
"Sistem pemilu tahun 2019 ini sangat berbeda dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Ketika pemilihan presiden dilakukan serentak dengan pemilihan anggota legislatif, bisa dibayangkan konsekuensinya bagi parpol-parpol yang tidak punya kader intinya sebagai capres atau cawapres," ungkap AHY.
AHY menyebut wajar jika Pemilu 2019 ini mayoritas survei menyatakan hanya ada dua partai yang mendapatkan dampak positif secara elektoral. Dua parpol dimaksud adalah Gerindra dan PDIP.
"Dampak positif secara elektoral dari dampak efek ekor jas dari pilpres hanya ada dua partai politik, yaitu PDIP yang punya Pak Jokowi sebagai capres dan Partai Gerindra yang punya Pak Prabowo sebagai capres. Partai Demokrat dan partai-partai lain di dalam koalisi harus berjuang," tandasnya. (zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini