Debat Capres Gereget Tanpa Kisi-kisi

Debat Capres Gereget Tanpa Kisi-kisi

Elza Astari Retaduari, Ferdinan, Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Minggu, 20 Jan 2019 05:22 WIB
Foto: Debat perdana Pilpres 2019. (Rengga Sancaya/detikcom).
Jakarta - KPU memutuskan tidak akan memberikan kisi-kisi untuk pasangan calon untuk Debat Pilpres 2019. Tanpa ada kisi-kisi, debat pilpres dianggap akan lebih gereget lagi.

"Salah satu evaluasi, kita rekomendasikan untuk debat berikutnya, abstraksi soal yang dibuat panelis tidak diberitahukan kepada paslon," ujar komisioner KPU, Wahyu Setiawan, saat dihubungi, Sabtu (19/1/2019).

Soal tak ada kisi-kisi itu, KPU mengaku memutuskannya setelah mendapat masukan dari banyak pihak. KPU juga punya alasan tersendiri memutuskan tak akan memberikan kisi-kisi kepada pasangan calon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agar debat kedua lebih substansial, edukatif, menarik, sekaligus mengeksplorasi performa kandidat," ucap Wahyu.


Tak hanya soal kisi-kisi, KPU juga melakukan sejumlah evaluasi lainnya. Seperti soal durasi yang menurut Wahyu kini dipertimbangkan akan lebih diperpanjang.

"Durasi jadi bagian dalam evaluasi, kita sudah punya rekomendasi dari evaluasi, misal waktu pemaparan visi misi program dari kandidat kita tambah waktunya, kemudian waktu untuk saling bertanya kita rekomendasikan ditambah waktunya," kata dia.

KPU pun mempertimbangkan moderator untuk memiliki peran yang lebih besar. Nantinya moderator bisa lebih mempertajam pertanyaan kepada pasangan calon.

Debat Capres Gereget Tanpa Kisi-kisiFoto: Komisioner KPU (Yulida-detikcom).
"Kemudian moderator, juga dimungkinkan untuk mempertajam pertanyaan sepanjang dalam konteks soal yang sudah dibuat panelis. Meskipun tidak boleh keluar dari konteks," urai Wahyu.

"Ini kita simulasikan sedemikian rupa agar moderator berperan mengatur lalu lintas debat tetapi tetap dalam koridor sesuai dengan pertanyaan yang dibuat panelis," sambungnya.

Evaluasi dari KPU mendapat apresiasi dari kubu Prabowo Subianto-Sandiga Uno. Kubu pasangan nomor urut 02 itu memang mengharapkan agar pemberian kisi-kisi dihilangkan dan moderator bisa berperan lebih.

"Moderator harus tanggap ketika salah satu paslon mengajukan pertanyaan yang cenderung menyimpang dari kesepakatan," kata Ketua DPP Gerindra, Habiburokhman.


Sementara itu, juru debat BPN Prabowo-Sandiaga, Saleh Daulay menilai debat akan lebih menarik dengan tidak adanya kisi-kisi. Jawaban atau respons dari masing-masing pasangan calon nantinya tidak akan terprediksi.

"Kebijakan untuk tidak lagi membagi kisi-kisi pertanyaan sudah betul. Dengan begitu, akan kelihatan nanti mana paslon yang betul-betul menguasai persoalan, mana yang selama ini hasil polesan," ungkap Saleh.

Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin juga tidak mempersalahkan KPU tak memberi kisi-kisi lagi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yakin pasangan nomor urut 01 itu tetap tampil baik tanpa adanya bocoran pertanyaan.

"Ya buat kami tidak ada persoalan, karena apa yang disampaikan Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin merupakan hal yang menjadi problematika rakyat dan bangsa kita, dan beliau hadir karena untuk memberikan jawaban itu," kata Hasto.

Pernyataan Hasto juga diamini Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko. Menurut Kepala Staf Kepresidenan ini, debat justru akan lebih bagus tanpa ada kisi-kisi.

"Ya, lebih bagus, lepas sajalah bicara, ya. Toh semuanya punya pengalaman mengelola negara dengan baik, khususnya ya Pak Jokowi. Jadi menurut saya sih oke-oke aja gitu, ya," sebut Moeldoko.


Keputusan KPU pun sejalan dengan harapan cawapres Sandiaga Uno. Debat pilpres dinilainya akan lebih gereget dengan tidak adanya kisi-kisi bagi pasangan calon.

"Sekarang sudah kelihatan dengan adanya kisi-kisi tidak membuat debat terlalu greget. Dua-tiga hari lewat, kelihatannya perlu dievaluasi," ungkap Sandiaga.

Bukan hanya soal ketiadaan kisi-kisi saja yang diharapkan Eks Wagub DKI tersebut. Ia berharap debat berlangsung lebih rileks. Sandiaga pun mengusulkan agar KPU memakai format debat pada Pilgub DKI Jakarta yang dinilainya lebih sederhana.

"Karena debatnya panjang, harus dibuat lebih rileks. Kita berdiri terus, sangat melelahkan, perlu pijet, he-he-he.... Apalagi usia Pak Prabowo sudah mendekati 70 tahun, Pak Kiai juga. Akan lebih baik kalau jadi fleksibel cara menyampaikannya," ujarnya.

"Pilkada DKI debatnya bagus. Itu format yang bisa dipakai dan sederhana. Bisa kan di studio TV, duduk, dan undang milenial. Nggak usah pakai yel-yel. Itu sudah lewat lah. Kita sudah melewati fase ingar-bingar," imbuh Sandiaga.



Simak juga video 'Alasan KPU Segel Amplop Pertanyaan Debat Capres':

[Gambas:Video 20detik]


Debat Capres Gereget Tanpa Kisi-kisi
(elz/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads