Sapi Ngamuk Gegerkan Belanda

Sapi Ngamuk Gegerkan Belanda

- detikNews
Sabtu, 10 Sep 2005 13:46 WIB
Den Haag - Sapi-sapi Belanda ini mungkin menyerap tabiat manusianya: liberal dan bebas nilai. Tak mau terus digiring-giring sapi-sapi itu nekat melawan, menginjak-injak tubuh tuannya.Lain padang lain belalang, lain sapi lain tingkahnya. Sapi di Indonesia mungkin gampang digiring oleh tuannya. Manut saja. Paling banter mereka akan melenguh, "Nghooo... (inggih ndoro), iya tuan!" Namun sapi Belanda tak semudah itu rupanya. Hal itu dialami seorang wanita peternak (47) di Leerdam, Kamis (8/9/2005), seperti diberitakan koran lokal. Ceritanya sekumpulan sapi sedang asyik merumput di salah satu padang rumput di kota kecil penghasil keju dan kristal, sekitar 75 km arah timur dari Den Haag itu. Nah, sang nyonya pemilik menginginkan sapi-sapi itu pindah dengan cara menggiring mereka dari satu bagian ke bagian lain. Nampaknya sapi-sapi itu sewot kenyamanan dan privasinya terus-terusan diganggu. Lagi asyik-asyiknya 'piknik' secara rombongan kok terus-terusan digoyang. Apalagi cuaca hari itu hangat nikmat, matahari bersinar penuh. Akhirnya sapi-sapi itu mengambil sikap. Mereka menyerang wanita tadi hingga terjatuh, lalu menjadikannya sebagai catwalk alias diinjak-injak. Bahkan salah seekor sapi memberikan tendangan susulan, sebuah tindakan yang menurut pakem sepakbola layak dikartu merah.Ambulan yang dihubungi segera menuju lokasi untuk memberikan pertolongan. Setelah melakukan pemeriksaan disimpulkan bahwa wanita tersebut tidak mengalami luka serius. Ia selamat. Kesimpulan lainnya, baju wanita yang berwarna merah kemungkinan menambah faktor pemicu mengapa sapi-sapi itu berulah. Seperti diketahui sapi memang mudah terprovokasi dan naik darah oleh kain merah.Tidak disebutkan apakah ada banteng (sapi jantan) yang terlibat dalam aksi itu. Soalnya kalau iya, orang Tegal bisa usil mengubah judul kabar ini menjadi "Amukan Sapi Lanang" seperti mereka mengubah Lapangan Banteng di Jakarta menjadi Bulakan Sapi Lanang. (es/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads