Ini Beda Suara Impor Beras di Kabinet yang Ditanyakan Prabowo ke Jokowi

Ini Beda Suara Impor Beras di Kabinet yang Ditanyakan Prabowo ke Jokowi

Dwi Andayani, Rina Atriana - detikNews
Kamis, 17 Jan 2019 22:55 WIB
Prabowo dan Joko Widodo (Agus Suparto/Setpres)
Jakarta - Capres Prabowo Subianto sempat bertanya kepada Jokowi soal beda pendapat di pemerintahan mengenai data impor beras. Menurut Prabowo, perbedaan pendapat itu bisa membingungkan masyarakat.

"Ada (yang) katakan persediaan beras cukup, tapi ada lagi yang impor beras. Ini bikin bingung. Gimana pejabat yang Bapak angkat termasuk Bulog, Pak Buwas, cukup, tapi Mendag izinkan impor komoditas pangan," kata Prabowo di panggung debat capres di Hotel Bidakara, Jaksel, Kamis (17/1/2019) malam.


Beda pendapat tersebut terjadi kira-kira 3 bulan lalu. Kala itu Kepala Bulog Budi Waseso (Buwas) dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berselisih pendapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buwas menolak impor beras lagi. Soalnya, tak ada lagi ruang di gudang untuk menampung beras. Respons Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kemudian membuat Buwas mengumpat. Enggartiasto Lukita tak merasa itu urusannya, melainkan 'kerjaan' Bulog.

"Itu kan sudah diputuskan di Rakor Menko (Rapat Koordinasi Menteri Perekonomian), jadi urusan Bulog. Jadi nggak tahu saya, bukan urusan kita," jelas Enggartiasto, Selasa (18/9/2018).

Mendengar respons Enggar terhadap keluhan terkait penuhnya gudang Bulog, yakni respons yang berbunyi "bukan urusan kita", Buwas panas. Terucaplah umpatan "matamu!"

"Saya bingung ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi itu samakan pendapat, jadi kalau keluhkan fakta gudang saya bahkan menyewa gudang itu kan cost tambahan. Kalau ada yang jawab soal Bulog sewa gudang bukan urusan kita, matamu! Itu kita kan sama-sama negara," papar dia di Perum Bulog, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).


Umpatan ini bukan sekadar umpatan, melainkan ada pesan yang terkandung yang ditujukan untuk Enggar. Pesan itu adalah pengutamaan koordinasi sebagai bagian dari pemerintahan. Buwas berharap Kemendag dan Bulog bisa bersinergi mendorong langkah pemerintah menjaga pasokan beras.

Dalam debat, Jokowi menyebut perdebatan di jajaran kabinetnya adalah hal biasa. Namun, jika sudah ada keputusan, para menteri satu suara menjalankannya.

"Kalau ada perbedaan seperti itu dinamika, di rapat-rapat, menteri saling debat, saya persilakan. Ada yang mau impor, ada yang tidak, tapi kalau sudah diputuskan, harus dijalankan," ujar Jokowi, Kamis (17/1).


Simak Juga 'Prabowo Singgung Impor Beras, Jokowi Santai':

[Gambas:Video 20detik]


Ini Beda Suara Impor Beras di Kabinet yang Ditanyakan Prabowo ke Jokowi
(rna/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads