Menganalisis Permainan Isu Jokowi Vs Prabowo, Siapa Lebih Efektif?

Menganalisis Permainan Isu Jokowi Vs Prabowo, Siapa Lebih Efektif?

Ahmad Toriq - detikNews
Kamis, 17 Jan 2019 13:04 WIB
Ilustrasi Jokowi Vs Prabowo. (Nadia Permatasari W/detikcom)
Jakarta - Pakar Komunikasi UI, Dr Ir Firman Kurniawan MSi, menganalisis pendekatan isu dua kubu yang bertarung di Pilpres 2019. Pendekatan Prabowo-Sandiaga dinilai lebih efektif dibanding Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Dalam masyarakat yang sangat saturated informasi, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin masih cenderung menggunakan pendekatan elitis: keberhasilan pembangunan, visi masa depan, revolusi industri 4.0, dan lain-lain. Sementara kubu Prabowo-Sandiaga bicara gaji dokter serendah tukang parkir, selang cuci darah untuk 40 orang, kertas suara sudah dicoblos duluan," kata Firman saat berbincang, Kamis (17/1/2019).


Firman lalu menganalisis pendekatan keduanya dengan Elaboration Likelihood Model. Dia menjelaskan, dalam mengolah informasi, manusia memiliki dua kemampuan yang mempengaruhi kecenderungannya, yaitu sentral dan peripheral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengolahan aspek-aspek sentral dari informasi, misalnya manfaat produk yang dipilih, kapasitas, ataupun kinerja produk. Aspek sentral akan jadi proses pengolahan informasi ketika seseorang minat dan memiliki kemampuan mengolahnya," ujarnya.

"Sedangkan aspek peripheral adalah aspek-aspek tambahan, di luar informasi inti sesuatu yang dikomunikasikan. Dalam konteks kampanye, misalnya, informasi yang dikemukakan tentang pakai tidak pakai peci, pilihan pakaian, makan siang apa yang disantap kandidat, hampir tidak ada hubungannya dengan aspek kinerja kandidat. Aspek peripheral digunakan ketika audiens rendah motivasinya untuk mengolah informasi dan tidak memiliki kemampuan mengolah informasi," sambung pria yang juga pakar komunikasi digital ini.

Firman Kurniawan.Firman Kurniawan (Foto: Istimewa)


Idealnya, kata Firman, kedua kemampuan dan kecenderungan ini digunakan secara bergantian oleh komunikator. Ketika berhadapan dengan tuntutan memperoleh informasi yang terkait hal-hal kritis, seperti investasi dan keamanan, maka gunakan aspek sentral. Saat orang apatis dan sulit mencerna gagasan kompleks, mereka kemas dengan pendekatan peripheral.

Lalu bagaimana dengan Jokowi vs Prabowo?

"Kalau pakai elaboration likelihood hood model, Jokowi pakai jalur sentral, Prabowo pakai jalur peripheral. Ketika masyarakat Indonesia hari ini rata-rata pendidikannya adalah SMP, maka pendekatan peripheral yang lebih diproses. Itu mendongkrak elektabilitas," ujar Firman.



Saksikan juga video 'Persiapan Debat, Jokowi: Yang Penting Data Sesuai Fakta':

[Gambas:Video 20detik]


Menganalisis Permainan Isu Jokowi vs Prabowo, Siapa Lebih Efektif?



(tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads