"Kami sepakat untuk tak masuk ke hal-hal yang sifatnya sangat personal. Kalau itu kemudian masuk ada perdebatan di sana, maka itu bukan di debat langsung antar-capres-cawapres, biar jadi porsinya TKN dan BPN," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Isu personal yang dimaksud Arsul, salah satu contohnya, adalah soal bisnis Prabowo dan Sandiaga. Arsul mengatakan isu-isu yang menyangkut ranah pribadi itu akan ditanyakan dalam forum yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal lain yang mungkin tak akan ditanyakan Jokowi-Ma'ruf dalam debat esok hari adalah soal kasus penculikan aktivis 1998. Arsul mengatakan TKN Jokowi-Ma'ruf menjunjung asas praduga tak bersalah.
"Misalnya, terkait penyelesaian kasus dugaan pelanggaran HAM berat tahun 1998, yang terkait dengan penculikan atau penghilangan orang. Intinya, katakanlah, kita tetap menganut praduga tak bersalah, Pak Prabowo juga terimplikasikan dalam kasus itu. Kemudian menjadi kita ewuh pakewuh nggak tanyakan itu sama sekali," kata Arsul.
Meski begitu, Arsul tak menutup kemungkinan bahasan soal penculikan aktivis 1998 akan muncul dalam debat perdana. Salah satu tema debat adalah HAM.
"Tapi, sebagai sebuah kasus yang itu memang menjadi concern dari masyarakat luas, ya, itu tidak tertutup kemungkinan itu juga terbawa dalam debat capres-cawapres. Kita kan nggak tahu nanti pertanyaannya dari panelis apa. Sangat tergantung juga dari apakah itu juga disebut dalam pertanyaan panelis," tutur Arsul.
Tonton juga video 'Persiapan Debat Perdana, Jokowi-Ma'ruf Bahas Posisi Duduk':