Komentar-komentar itu dicuitkan Gibran lewat akun Twitter @Chilli_Pari pada Selasa (15/1). Awalnya, dia me-retweet cuitan Marzuki Mohammad dengan emoticon sedih.
Dua cuitan Marzuki yang di-retweet Gibran adalah soal protes pertamanya dan tweet saat Marzuki melapor ke Polda DIY. Kemudian, Gibran juga me-retweet cuitan @CakKhum yang berisi video ibu-ibu menyanyikan 'Jogja Istimewa' dengan lirik diubah menjadi dukungan ke Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu adalah video sarasehan emak-emak relawan Prabowo-Sandi yang digelar di Ndalem Purbayan, Yogyakarta, Selasa (18/12/2018) malam. Anie, Istri Hashim Djojohadikusumo, hadir dalam acara tersebut. Aksi Anie di acara ini dikomentari Gibran.
"Itu kok ada yg ngerekam video pake kamera depan ya. Apa mungkin kamera belakangnya rusak?" tulis Gibran.
Itu kok ada yg ngerekam video pake kamera depan ya. Apa mungkin kamera belakangnya rusak? https://t.co/1Yp8hpVIE1
β CHILLI PARI CATERING (@Chilli_Pari) January 15, 2019
Sebenarnya Anie Hashim saat itu sedang menghubungi Prabowo Subianto lewat video call. Anie lalu mengarahkan HP yang sedang video call dengan Prabowo ke arah ibu-ibu yang bernyanyi 'Jogja Istimewa' sehingga Prabowo dan ibu-ibu bisa saling melihat.
Marzuki sendiri sudah mempolisikan dua akun media sosial dengan sangkaan pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dia mengaku tidak akan mengizinkan lagu 'Jogja Istimewa' dipakai untuk kampanye.
Saksikan juga video 'Laporkan Pengubah Lirik Lagunya, Kill The DJ Datangi Mapolda DIY':
[Gambas:Video 20detik]
Dia menjelaskan, 'Jogja Istimewa' adalah lagu sarat nilai sejarah. "Bagi saya, lagu itu memiliki nilai historis luar biasa, seperti membayar utang rasa saya terhadap Yogyakarta yang saya cintai. Saya tak akan ingkari nilai lagu itu untuk kepentingan pilpres," jelasnya.
(imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini