Polri Periksa 11 Lagi Oknum Pertamina Penyelundup BBM
Jumat, 09 Sep 2005 16:38 WIB
Jakarta - Setelah menahan 18 'pejabat' Pertamina penyelundup BBM, tim penyidik Mabes Polri memeriksa 11 oknum Pertamina lainnya yang diduga terlibat."Saat ini kita sedang mengembangkan 11 oknum Pertamina dengan kasus penyelundupan dari Kapal MT Tyoman," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Aryanto Boediarjo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2005).Namun demikian, Aryanto menolak membeberkan nama-nama oknum Pertamina yang diperiksa. "Nanti saja, masih dalam pemeriksaan," elak Aryanto.Menurut dia, 18 'pejabat' Pertamina yang menjadi tersangka penyelundupan BBM telah ditahan. Rinciannya, 12 tersangka ditahan di Polda Kaltim yang berasal dari Kapal MT Tyoman, 2 tersangka ditahan di Mabes Polri, dan 4 tersangka di Semarang yang merupakan pengungkapan kasus di Cilacap.Menurut data kepolisian, tersangka yang ditahan di Kaltim adalah kepala penjaga terminal minyak di Lawi-lawi MRDD, teknisi terminal minyak Lawi-lawi RBRT, operator tangki Pertamina JNG, operator tangki Pertamina SLMT, teknisi operasi kilang senior III Pertamina ABD, nakhoda tug boat Pertamina MS, awak buah tug boat Pertamina MSN dan STN, serta karyawan perusahaan kontraktor Petamina TT.Sedangkan, yang ditahan di Jawa Tengah adalah kepala Depo UPMS IV Pertamina Cilacap BD, bagian penyaluran UPMN IV Pertamina Cilacap IR, dan bagian penjualan Depo Pertamina UPMS IV Pertamina Cilacap RP."Semua tersangka sedang didalami siapa saja yang berperan sebagai penyuruh, pembantu dan turut serta. Tujuan penyelundupan masih diselidiki," ujarnya.Dalam kesempatan itu, Aryanto memaparkan 58 tersangka penyelundupan BBM ditahan. Antara lain 11 tersangka di Makassar, 12 di Surabaya, 12 di Kepulauan Riau, dan 12 di Balikpapan. Turut disita 11 kapal dan 6.118.315 liter BBM.Kapal yang disita adalah kapal MT Naga Laut I, kapal MT Naga Laut Mas II, kapal MT Lyonese, kapal MT Jaya Sukses, kapal MT Ala Hitam, kapal KM Bintang Baru, kapal KM Wali Illahi, kapal MT Tyoman, kapal MT TOR SDSR, kapal MT Yoto, dan kapal Kayu Tangki.Sarana pengisian bahan bakar yang ditindak ada 2, yakni Tanjung Tunggur Batam dan Sekupang Batam. "Warga asing yang ditahan yakni 4 warga negara Cina inisial D, S, GD dan YI dan warga Singapura DS. Penangkapan di Makassar," kata Aryanto.Lebih lanjut, dia menjelaskan kerugian negara berhasil diselamatkan 11 miliar lebih dari 3.337.315 liter BBM. Kerugian negara setahun diprediksi mencapai Rp 8,8 triliun."Di kapal Tyoman, subsidi minyak mentah dari pemerintah yang selamat Rp 10,2 miliar. Subsidi minyak mentah untuk 4 kapal sekitar Rp 41,160 miliar," urai Aryanto.
(aan/)