Pertemuan dilakukan pada Selasa (15/1/2019) siang ini. Syafruddin mengajak organisasi Pemuda Muhammadiyah untuk ikut menjaga demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.
"Saya sepakat dengan peran yang telah ditunjukan Pemuda Muhammadiyah dengan berada ditengah, karena begitu condong ke kiri atau ke kanan itu politik praktis, kepentingannya kelompok sudah bukan negara lagi," kata Syafruddin dalam keterangan tertulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berpolitik boleh-boleh saja tapi harus berorientasi pada kemajuan negara dengan ideologi Pancasila," tutur Syafruddin.
Mantan Wakapolri ini juga menegaskan DMI berada ditengah dan mengambil posisi untuk tidak condong kemanapun dalam konstelasi politik yang ada. "Kami di DMI menonaktifkan beberapa pengurus yang akan maju menjadi Caleg, Karena kami tidak ingin dituding ditunggangi," ujar Syafruddin.
Syafruddin meminta Pemuda Muhammadiyah mengawal peradaban baru Islam yang sedang terjadi saat ini. "Peran organisasi Islam sangat sentral dalam proses peradaban Islam baru yang terjadi saat ini, untuk itu kita harus ikut berpartisipasi agar Islam semakin dihormati dan berperan positif bagi dunia," kata Syafruddin.
Berdasarkan fakta sejarah yang ada saat Islam menguasai dua pertiga negara yang ada di dunia, semua kehidupan yang ada dapat berjalan dengan damai. Syafruddin juga menjelaskan program pemberdayaan ekonomi DMI yang digagas oleh remaja masjid.
"DMI mendorong generasi muda untuk melakukan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid. Mereka para pemuda yang memiliki jiwa entrepreneur tersebut kita kumpulkan dalam ISYEF," ujarnya. Saat ini ISYEF telah memiliki kepengurusan di sepuluh provinsi dan terus berkembang untuk melakukan kegiatan ekonomi berbasis masjid.
Sementara itu, Sunanto pada saat mengawali pertemuan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Syafruddin yang telah meluangkan waktu untuk menerimanya. Selanjutnya Sunanto memperkenalkan jajaran pengurus PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022. Ia juga menyampaikan program kerja Pemuda Muhammadiyah yang akan mereka kerjakan ke depan. (fjp/dnu)