"Sebagai penantang, Prabowo akan leluasa menawarkan imajinasi pemberantasan korupsi. Tentu tantangannya soal implementasi," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz, Selasa (15/1/2019).
Namun, karena Prabowo belum punya rekam jejak di jabatan publik, penilaian kerja nyata pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan. Hal ini kontras dengan Jokowi sebagai incumbent.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jokowi juga pasti ditagih apa yang sudah dilakukannya sehingga dalam debat Kamis (17/1) mendatang, tantangan Jokowi lebih besar dibanding Prabowo. Karena tidak hanya menjelaskan visi-misi di sektor pemberantasan korupsi, tapi juga ditagih apa yang sudah dilakukan 5 tahun ini," sambung Donal.
ICW juga menyoroti tawaran visi-misi capres-cawapres pada pemberantasan korupsi soal reformasi institusi penegak hukum dan tata kelola kepartaian.
"Ini yang tidak disentuh kedua kandidat," sebut Donal.
Capres Prabowo dalam pidato visi-misi 'Indonesia Menang' menegaskan program penegakan hukum tanpa pandang bulu. Keadilan, menurutnya, harus untuk semua pihak.
"Untuk memberantas korupsi sampai akar-akarnya, kami akan memperkuat KPK, kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Kami pastikan tidak ada intervensi dan politisasi penegakan hukum," kata Prabowo, Senin (14/1) malam.
Prabowo juga berbicara mengenai posisi TNI yang diinginkannya menjadi angkatan pertahanan yang kuat.
"Tentara yang kuat bukan menakuti orang lain, tentara kuat menjamin kedaulatan bangsa Indonesia. Kami juga ingin meningkatkan kualitas kepolisian agar mampu menjadi polisi yang unggul," sambungnya.
Saksikan juga video 'Prabowo: Intelijen Itu Intelin Musuh Negara, Jangan Ulama':
(fdn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini