Tak Lagi Diikat, Buaya Mery yang Makan Orang akan Ditaruh di Kolam

Tak Lagi Diikat, Buaya Mery yang Makan Orang akan Ditaruh di Kolam

Michelle de jonker - detikNews
Selasa, 15 Jan 2019 10:12 WIB
Buaya memangsa manusia. (michel/detikcom)
Manado - Buaya bernama Mery, yang memangsa korban di Minahasa, diamankan warga dan diikat agar tidak kembali memakan korban. Namun kondisi itu tak lama lagi akan berubah. Satwa liar berbahaya yang dilindungi negara itu akan segera dipindahkan ke penangkaran.

Buaya Mery merupakan jenis buaya muara satwa liar yang dilindungi negara. Sebelumnya, pasca-evakuasi buaya Mery dari lokasi tempat kejadian perkara di kolam perusahaan pengelola Mutiara di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, dikabarkan buaya tersebut akan ditampung di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki. Namun ternyata di sana tidak ada tempat untuk menampung buaya Mery.

Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kemudian berupaya mencari lokasi alternatif di kandang lain. Namun beberapa penangkaran, seperti PPS Kekewang dan kebun binatang Kota Bitung, ternyata sudah penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya diputuskan buaya Mery akan dibawa ke Batuputih. Di sana terdapat kolam khusus yang mampu mengakomodasi buaya Mery, yang memiliki bobot diperkirakan 600 kilogram, panjang 4,40 meter, lebar dada 90 cm, dan lingkar perut 180 cm.



Hari ini Mery akan segera dilepasliarkan oleh pihak BKSDA setelah bermalam dalam kondisi kaki dan tangan terikat di halaman kantor BKSDA. Ternyata, setelah dievakuasi kemarin buaya Mery belum mendapatkan lokasi yang nyaman.

"Merry akan dilepasliarkan siang, hari ini. Di Kolam tandon air Daops Manggala Agni, TWA Batuputih. Kandang PPS penuh dan kekewang juga penuh," ujar Hendrik Rundengan, Kasubag Tata Usaha BKSDA Sulawesi Utara, Selasa (15/1/2019).



Saksikan juga video 'Menegangkan! Evakuasi Buaya 600 Kg yang Memangsa Orang di Sulut':

[Gambas:Video 20detik]



(fjp/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads