6 Fakta Gatot Nurmantyo yang Protes Ada Fotonya di Baliho Posko Prabowo

6 Fakta Gatot Nurmantyo yang Protes Ada Fotonya di Baliho Posko Prabowo

Niken Widya Yunita - detikNews
Senin, 14 Jan 2019 17:49 WIB
6 Fakta Gatot Nurmantyo yang Protes Ada Fotonya di Baliho Posko Prabowo/Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Jakarta - Gatot Nurmantyo tiba-tiba menjadi perbincangan karena meminta fotonya ada di baliho Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Ada beberapa fakta mantan Panglima TNI itu.

Gatot meminta foto di baliho posko Prabowo-Sandiaga diturunkan. Hingga hari ini, foto yang lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 13 Maret 1960, itu sudah diturunkan.

Berikut 6 fakta Gatot Nurmantyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



1. Lulusan Akmil 1982

Gatot merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982. Dia berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.

Gatot pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya dan Gubernur Akademi Militer. Gatot juga menjabat sebagai Ketua Umum PB FORKI periode tahun 2014 hingga 2018.

2. KSAD

Gatot merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30. Dia menjabat sejak 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan Jenderal TNI Budiman.

3. Pangkostrad

Gatot Nurmantyo pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Dia menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir. Pada bulan Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa pensiun.

4. Dukung Aksi Toleransi Beragama

Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya dan aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama di Jakarta pada November 2016. Aksinya dilakukan bersama dengan Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Yenny Wahid. Mereka menggalang dukungan untuk persatuan antar agama sebagai penyeimbang dari aksi unjuk rasa yang digelar sebelumnya terhadap Basuki Tjahaja Purnama.

5. Dicekal AS

Gatot Nurmantyo dan istrinya, Nenny Gatot dilarang masuk ke Amerika Serikat (AS) oleh US Customs and Border Protection pada 21 Oktober 2017. Insiden pencekalan itu terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, ketika Gatot Nurmantyo hendak berangkat ke AS memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Joseph F Durford, Jr.

Gatot dijadwalkan berada di Washington DC pada 23-24 Oktober untuk menghadiri Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations (VEOs). Menteri Pertahanan AS, James Mattis, menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan Ryamizard Ryacudu, atas ditolaknya Gatot Nurmantyo saat hendak terbang ke Amerika

Namun tidak ada penjelasan rinci soal penolakan terhadap Gatot, namun kedutaan AS di Jakarta, pada Minggu (22/10/2017), menyatakan tidak ada masalah dan Jenderal Gatot bisa terbang ke AS.
6. Masih Netral

Terbaru, Gatot Nurmantyo, meminta agar fotonya dicopot dari baliho Prabowo-Sandiaga sebab menegaskan posisinya saat ini masih netral.

Lewat akun Instagram (IG) resminya, Gatot meminta supaya fotonya diturunkan. Dia sengaja menyampaikan permintaan lewat IG agar publik tahu bahwa dia masih netral.

Gatot mengatakan, ingin berpikir jernih sebelum membuat keputusan. Ada peluang dia memilih satu sisi, namun hal itu akan dilakukan di menit akhir jelang hari pemilihan.

Gatot sempat bergerilya mencari tiket ke Pilpres 2019. Pendukungnya juga sempat bermunculan di sejumlah daerah. Namun akhirnya tiket itu tak didapatnya.

Hingga kini Gatot belum memilih sisi di antara Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi. Namun salah satu komunitas pendukungnya, yaitu GNR, memilih melabuhkan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf.



Saksikan juga video 'Baliho Prabowo-Sandi Ada Foto Gatot, Sandi Angkat Suara':

[Gambas:Video 20detik]



6 Fakta Gatot Nurmantyo yang Protes Ada Fotonya di Baliho Posko Prabowo


(nwy/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads