Seperti yang dilakukan sejumlah warga binaan di Lapas Makassar, Sulawesi Selatan, ini. Mereka berkarya dengan membuat roti dan donat. Jeruji besi tak membatasinya membuat makanan yang menjadi favorit semua lapisan masyarakat saat ini.
Namanya roti D'Laps Bakery. Roti ini diproduksi para warga binaan dan telah dipasarkan di sejumlah tempat di Makassar. Rasanya yang enak dengan sejumlah varian rasa menjadikan roti ini diminati para warga binaan dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Bimbingan Kerja Lapas Makassar Darmansyah mengatakan yang dilakukan dengan membuat roti di Lapas Makassar sebagai bagian dari pembinaan kepribadian warga binaan dan mampu agar nantinya mengaplikasikan ke masyarakat.
"Bagian dari pembinaan kepribadian warga binaan dengan melatih memiliki skill di bidang roti. Ketika nanti bebas keluar dari Lapas, mereka mampu mengaplikasikannya, mampu menerapkannya di masyarakat," kata Darmansyah ketika ditemui di Lapas Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Senin (14/1/2019).
Awalnya ide pembuatan roti ini dilakukan dengan memanfaatkan bagian ruang kosong di Lapas Makassar. Tak hanya asal jadi roti, pihak Lapas terlebih dahulu memberi pemahaman dan keterampilan khusus oleh ahlinya di bidang kue dan roti. Agar para warga binaan di Lapas bisa membuat roti dengan enak dan disukai masyarakat luas.
"Jadi awal mulanya ada lahan kosong kita ada semacam pembinaan kemandirian. Kemudian disiapkan pelatih dan pembuatan roti ada home industry kami. Kemudian diundang ke Lapas mengajarkan cara pembuatan rotinya," imbuhnya.
Untuk membuat roti, Lapas Makassar saat ini mengerahkan tujuh narapidana yang bekerja membuat dan mengaduk adonan hingga menjadi roti. Tak hanya roti, para napi juga ikut membuat donat sesuai pesanan dan keinginan masyarakat. Donat dan roti ini juga akan ditawarkan di sejumlah warung kopi di Makassar.
"Jadi ini menyerap tujuh warga binaan. Produksi 1.000 donat dengan lima varian rasa. Donat coklat, keju, dan untuk hasil produksi ini kita jual di lapas dan dijual di instasi pemerintah mulai dan rencana ke depan kita akan menjual di warkop harga sendiri ada Rp 2.000 per biji," terangnya. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini