"Sekalipun telat, itu lebih bagus daripada tidak sama sekali, ya," ucap Hidayat di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Selain itu, Hidayat berharap tim gabungan Novel itu tak bermuatan politis. Alasannya, kata dia, pembentukan tim itu terkesan mepet dengan Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim gabungan penyidik untuk mengungkap kasus teror terhadap Novel itu dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada Selasa (8/1). Tim dibentuk lewat Surat Tugas Kapolri Nomor Sgas/3/I/HUK.6.6/2019.
Pembentukan tim gabungan ini didasari rekomendasi Komnas HAM untuk Polri terkait kasus Novel yang tak kunjung menemukan titik terang.
Hidayat pun berharap tim gabungan ini bisa mengungkap kasus teror terhadap Novel dengan sebenar-benarnya. Ia mengingatkan agar tak ada fakta yang ditutupi.
"Kita berharap kerjanya betul-betul transparan dan profesional. Jangan nanti hanya menghadirkan kambing hitam untuk targeting seolah-olah sudah dikerjakan, seolah-olah sudah ditangkap, padahal belum tentu dia yang melakukannya. Ada yang sebenarnya melakukan, justru ditutupi atau diselamatkan," ujar Hidayat. (tsa/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini