"Ya anak-anak masih belajar di tenda, sebab bangunan sekolah yang hancur belum juga diperbaiki kembali," kata Mery, salah satu orang tua murid di Desa Puro'o, Sigi, sebagaimana dilansir Antara, Senin, (14/1/2019).
Ia mengatakan belajar di tenda cukup memprihatinkan saat musim hujan. Biasanya, saat musim hujan, air masuk dalam tenda dan sangat mengganggu siswa belajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah di Kecamatan Lindu banyak yang rusak akibat gempa. Dia berharap pemerintah segera memperbaiki kembali semua bangunan sekolah yang rusak akibat gempa bumi agar proses belajar-mengajar bisa kembali berjalan normal seperti sebelum adanya bencana tersebut.
Hal senada disampaikan Isak, salah seorang guru SD di Dataran Lindu. Ia juga mengatakan sekolah tempat ia mengajar juga rusak dan murid terpaksa belajar di tenda. Kecamatan Lindu salah satu dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sigi yang juga terkena dampak parah bencana alam gempa bumi. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini