"Sejak tanggal 10 (Januari 2019) sampai tadi pagi pukul 06.00 WIB tidak ada letusan," ucap peneliti gunung api Badan Geologi, Mamay Surmayadi, kepada wartawan di Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon, Banten, Minggu (13/1/2019).
Namun keadaan itu tidak membuat status Gunung Anak Krakatau diturunkan dari level siaga. Hal ini karena masih ada gempa di kawasan Gunung Anak Krakatau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manay menyebut perlu waktu agak lama untuk menurunkan status Gunung Anak Krakatau. Untuk itu, masyarakat jangan ada yang berada dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung.
"Mudah-mudahkan lihat perkembangan silent (diam) karena periode fase erupsi Gunung Anak Krakatau itu panjang, satu bulan sampai dua tahun," ucap Mamay.
Mamay pun bersyukur karena pada hari ini dia bisa melihat Gunung Anak Krakatau dari dekat dengan helikopter. Di depan matanya, tampak kawah gunung dengan jelas.
Dia merasa rombongannyalah yang pertama kali bisa melihat Gunung Anak Krakatau dari dekat sejak erupsi 22 Desember 2018.
"Alhamdulillah cuaca sehat, tampaknya kita orang pertama yang paling dekat terbang, hanya sekitar 100 meter dari kawah. Kemarin, Ibu Dwikorita (Kepala BMKG) ke sana, tapi agak jauh," ucap Mamay. (aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini