Tanggapi Djoko Santoso, PDIP Ingatkan Orang Solo Tak Suka Gelut

Tanggapi Djoko Santoso, PDIP Ingatkan Orang Solo Tak Suka Gelut

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Jumat, 11 Jan 2019 20:20 WIB
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, menafsirkan karangan bunga yang dikirimkan PDIP sebagai harapan agar pihaknya mati. PDIP enggan mempersoalkan tafsir itu.

"Ya monggo saja. Tapi bagi kami orang Solo, Pak Djoko Santoso kan juga orang Solo, biasa, silaturahmi harus dijalin meski kita berbeda pilihan," ujar Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).


Bambang mengatakan menjalin silaturahmi dengan sesama warga merupakan budaya orang Solo. Sebagai sesama orang Solo, menurutnya, Djoko Santoso juga memahami hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kita beda pilihan, kan silaturahmi tidak harus putus. Itu gaya orang Solo. Itulah kenapa Solo adem ayem. Dan Pak Djoko harusnya sangat amat-amat paham karena beliau juga orang Solo, sama juga dengan Bambang Pacul (sapaan akrab Bambang)," tuturnya.

Bambang mengingatkan bahwa Solo dipenuhi kultur kerukunan dan kultur silaturahmi. Orang Solo, disebutnya, tidak memiliki budaya suka pertengkaran.

"Itulah kenapa Pak Jokowi demikian akrab dengan Pak Prabowo. Ya kan. Itu karena Pak Jokowi kulturnya orang Solo. Kultur Solo rak seneng pencerengan (kultur Solo tidak suka berperilaku kasar). Kalau itu di Solo ada yang penginnya yang gelut-gelut, saya yakin itu bukan orang Solo asli. Nek Solo asli, susah," kata Bambang.


Diberitakan sebelumnya, PDIP mengirimkan karangan bunga ucapan selamat untuk Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Solo. Ketua BPN Djoko Santoso pun punya penilaian sendiri terkait karangan bunga itu.

Karangan bunga dari PDIP menjadi satu-satunya karangan bunga yang ada di acara tersebut. Tertulis di papannya "Selamat atas Peresmian Kantor Pusat BPN Prabowo Sandi".

"Nggak apa-apa, itu menunjukkan peradaban yang dia pertontonkan, supaya kita mati, iya kan?" ujar Djoko saat ditemui seusai peresmian Posko BPN, Solo, Jumat (11/1). (mae/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads