Doni sempat berbincang dengan salah satu tokoh masyarakat di Sukabumi bagian selatan. Doni bertanya soal pengetahuan potensi tsunami di laut Sukabumi.
"Mereka jawab tidak tahu. Kami pikir ini kewajiban BNPB dan seluruh stakeholder lain untuk lebih agresif memberikan informasi kepada masyarakat. Kalau tingkat tokoh tidak tahu, bagaimana masyarakat lainnya? Bagaimana mereka siapkan tentang keselamatan?" kata Doni kepada wartawan di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya untuk kurangi risiko bencana tidak bisa hanya level pusat sampai provinsi. Tapi juga RW. Kenapa? Karena RW rentan dan bisa atasi risiko ancaman. Contoh di pantai, ada upaya mereka ingatkan. Kalau desa luas, ada desa yang cukup luas," kata Doni.
Doni menyebut masyarakat seharusnya sadar Indonesia berada di kawasan rawan bencana alam. Karena itu, perlu keseriusan untuk memberi edukasi kepada masyarakat soal mitigasi.
"Kita harus siapkan infrastruktur dan lain-lain untuk menyadarkan bahwa kita hidup di atas cincin api. Yang sebagian gunungnya aktif. Kita ada di patahan, di tempat kita ini, patahan," kata Doni. (aik/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini