Bima tiba di kantor Bawaslu Bogor di Jl Ismaya, Bantarjati, Bogor Utara, pada pukul 15.21 WIB, Jumat (11/1/2019). Bima Arya langsung memasuki ruangan untuk menjalani pemeriksaan.
Proses klarifikasi berlangsung selama satu jam. Bima Arya mengaku mendapat 15 pertanyaan seputar pose satu jari saat menghadiri kunjungan silaturahmi Ma'ruf Amin ke Pondok Pesantren Al-Ghazaly di Bogor, Sabtu (5/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam klarifikasinya ke Bawaslu, Bima Arya mengaku diundang secara pribadi oleh Ponpes Al-Ghazaly. Undangan diterima Bima Arya lewat surat dan pesan WhatsApp.
Bima Arya mengatakan kehadirannya saat itu bukan pada hari kerja. Bima juga menepis dirinya berkampanye untuk pasangan nomor urut 01 karena kehadirannya dalam acara Ma'ruf Amin.
"Yang ketiga, simbolisasi satu itu lebih kepada penguatan makna tentang alasan saya kedatangan ke sana, yaitu hanya satu, yaitu memuliakan tamu," papar Bima Arya.
Baca juga: 'Satu Jari' Bima Arya untuk Ma'ruf Amin |
"Saya itu orangnya kan ekspresif, kalau saya bicara dua, saya kasih simbolisasi, kalau semangat saya kepalkan tangan, kalau lima saya sebut lima (sambil mengangkat lima jari), kemarin itu secara refleks saya sebutkan satu, nah itu barangkali yang kemudian ditafsir yang macam-macam," sambung Bima Arya.
Tonton juga video 'Meski Kasih Bocoran, KPU Jamin Debat Pilpres 2019 Lebih Nendang!':
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini