Anti-Pak Harto Disebut Prokomunis, PSI: Berkarya Nggak Masuk Akal!

Anti-Pak Harto Disebut Prokomunis, PSI: Berkarya Nggak Masuk Akal!

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 11 Jan 2019 13:08 WIB
Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta - Partai Berkarya menyebut orang-orang yang anti-Presiden RI ke-2 Soeharto sebagai prokomunis. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai kesimpulan itu tak masuk akal.

"Ini suatu cara berpikir yang keliru, berpikir hitam-putih, bahkan tidak masuk akal sama sekali," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni kepada wartawan, Jumat (11/1/2019).

Pernyataan soal anti-Soeharto sama dengan prokomunis itu disampaikan Ketua DPP Berkarya Andi Badarudin Picunang. Menurut Badar, tiap WNI wajib 'melawan' paham komunis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pria yang akrab disapa Toni itu heran atas logika berpikir Badar. Ia mempertanyakan peran para aktivis hingga akademisi yang menurunkan Soeharto pada 1998.

"Kalau begitu logikanya berarti semua aktivis, akademisi, dan profesional yang turun demonstrasi menurunkan Pak Harto adalah komunis," ujar Toni.



Berkarya berbicara tentang paham komunis yang dilarang di Indonesia terkait penyitaan sejumlah buku. Berkarya mengatakan kelompok yang anti-Presiden RI ke-2 Soeharto adalah prokomunis.

"Kita belajar dari sejarah, ambil yang baik dan kita teruskan cita-cita para pemimpin bangsa kita. Kami kelompok yang fokus becermin pada pikiran-pikiran Pak Harto yang antikomunis. Ada juga kelompok yang anti-Pak Harto, berarti bisa disimpulkan mereka prokomunis. Kita kan bernegara dan aturan bernegara. Kalau negara mengharamkan paham komunis, wajib kita bela putusan itu," kata Badar kepada wartawan, Kamis (10/1). (tsa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads