Dalam pesta perpisahan dengan delegasi mahasiswa kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas California (UCLA), Abdul Gafur dikenalkan dengan mahasiswi dari fakultas lain di lingkungan UI. Namanya Siti Fatimah atau Emma yang pandai berdansa. Perkenalan itu berlanjut dengan mengunjungi kediaman Fatimah di kawasan Tanah Abang. Tak lama berselang keduanya pun resmi berpacaran.
Tapi ketika dia bermaksud untuk menikahinya, sang kakak yang membiayai hidupnya sejak SMA di Jakarta tak merestui. "Ini hanya firasat yang Abang rasakan. Terserah kamu saja," ujar Gafur menirukan alasan sang kakak dalam otobiografi "Abdul Gafur Zamrud Halmahera" yang diluncurkan, Kamis (10/1/2019).
Gafur tentu kecewa. Ia lama menyendiri untuk merenung. Tapi etika ayahnya, Abdul Hamid, sepekan kemudian datang dari Ternate dan memberi restu, Gafur girang bukan kepalang. Pada Maret 1967, dia resmi menikahi Emma, putri Abdurrahman Al habsy. "Pada akhir Maret kami menuju Malang untuk menunaikan tugas," tulis Gafur.
Sebagai dokter lulusan FKUI, ia menjadi militer sukarelawan dengan pangkat Letnan Satu di RS Angkatan Udara Pangkalan Abdul Rachman Saleh, Malang. Singkat cerita, dari pernikahannya itu mereka dikarunia tiga anak.
"Sejak awal berkarir di AURI hingga menjadi Menteri Muda urusan Pemuda (1978-1984), Emma yang biasa mendampingi saya," kata Gafur saat ditemui detik.com sehari sebelum peluncuran buku. Tapi memasuki periode kedua di kabinet pembangunan, Januari 1984, Emma berpulang akibat serangan jantung. Gafur terpukul bukan main, apalagi putra bungsunya, Gamal, baru berusia setahun.
![]() |
Hingga enam bulan berselang, semangat hidup Gafur kembali pulih. Pelipurnya adalah Kemala Motik, perempuan yang terlebih dulu menggetarkan jiwanya saat masih di bangku SMA. "Saat pengumumman kelulusan SMA 3 pada 1959, saya dibuat terkesima oleh gadis berkulit putih dengan baju merah muda yang tampak malu-malu saat dipandang," kenang Gafur.
Tapi begitu seorang temannya memberi tahu asal usul si gadis, nyali Gafur langsung ciut. Gadis itu adalah putri Baharuddin Rachman Motik, keturunan Pangeran dari Palembang, yang juga pengusaha kaya raya di Jakarta.
Barangkali sudah takdir Illahi, setelah melewati perjodohan yang berliku, Gafur menikahi Kemala pada pertengahan 1984. Keduanya sudah sama-sama dalam status sebagai orang bebas dengan masing-masing membawa tiga anak. Sebelum menikah, Gafur menghadiahkan sebuah villa di kawasan Puncak yang dinamai 'Villa Mala'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Abdul Gafur Melintasi 6 Zaman - 7 Presiden |
"Kalau Shah Jahan membangunkan Taj Mahal, saya hadiahkan Villa Mala sebagai tanda cinta kasih," ucapnya diiringi senyum. Selama 35 tahun berumah tangga dengan Kemala, dia mengaku tak sekalipun terlibat pertengkaran yang berarti.
Sayang, saat peluncuran otobiografi nya sang buah hati tak bisa hadir. Sejak beberapa waktu lalu Kemala Motik mengidap suatu penyakit. "Saya mohon hadirin sekalian berkenan mendoakan agar kesehatan istri saya membaik," ujar Gafur dengan suara tercekat.
(jat/jat)