PSI: Pelaku Teror ke KPK Harus Ditangkap agar Tak Ada Spekulasi Politik

PSI: Pelaku Teror ke KPK Harus Ditangkap agar Tak Ada Spekulasi Politik

M Guruh Nuary - detikNews
Kamis, 10 Jan 2019 18:41 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta pihak kepolisian segera mengusut kasus teror kepada pimpinan KPK. Pengungkapan kasus tersebut agar tidak ada spekulasi berkembang di masyarakat.

"Bisa jadi dikatakan ini terkait dengan debat karena besok ada materi korupsi dan ada yang mengatakan ini teror terkait dengan kasus-kasus tertentu. Ada yang mengatakan bahwa ini sengaja mendelegitimasi Pak Jokowi juga sebagai presiden. Seolah-olah Pak Jokowi tidak perhatian kepada institusi pemberantasan korupsi," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni, di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antoni kecewa upaya pemerintah memberantas korupsi justru mendapat aksi teror. Dia mengimbau kepada semua pihak untuk menjaga KPK dari oknum yang berupaya mengecutkan KPK.

"Saya sangat khawatir sekaligus kecewa ya bahwa teror terhadap institusi penegakan korupsi kita terjadi. Terutama di tahun politik. Ini bisa menjadi spekulasi liar ya. Semua orang bisa berimajinasi tentang itu. Tapi jauh dari itu sebenarnya yang jauh lebih penting adalah kita jaga KPK kita. Siapapun, dari aliran politik apapun, ideologi apapun, dari partai apapun, seberapa besarnya kita bisa menjaga KPK, bekerja supaya dengan ulet, tekun, konsentrasi sehingga tidak mengganggu kinerja KPK," tutur dia.

Antoni berharap polisi bisa segera menangkap pelaku teror kepada dua pimpinan KPK yakni Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Tertangkapnya pelaku akan menghentikan spekulasi publik, apalagi di tahun politik.

"Banyak sekali spekulasinya, jadi kita nggak bisa menebak apa gitu ya. Nah satu-satunya cara saya kira bagaimana kemudian aparat hukum kita minta segera bertindak untuk menuntaskan, mengusut siapa sebenarnya orang di belakang kejadian ini," ujarnya.



Teror itu terjadi pada Rabu, 9 Januari di rumah kedua pimpinan KPK: Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Di rumah Agus, terdapat tas berisi benda mirip bom pipa. Sedangkan di rumah Laode M Syarif dilempar 2 bom molotov oleh orang tak dikenal.

Kejadian itu menyebabkan dinding bagian depan rumah Syarif berjelaga atau berbekas hitam akibat asap. Polisi membentuk tim gabungan untuk menyelidiki teror bom di rumah kedua pimpinan KPK. Belakangan polisi menyebut benda yang ditemukan di rumah Agus merupakan bom palsu.



Simak juga video 'Polisi: Rumah Ketua KPK Diteror Pakai Bom Palsu':

[Gambas:Video 20detik]

(idn/dhn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads